Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tensi Perang Dagang AS-China Mereda, Harga Emas Lesu

Harga emas terpantau melemah karena sinyal meredanya ketegangan perdagangan AS-China mengurangi permintaan aset safe haven.
Pengiriman emas batangan perdana PT Freeport Indonesia (PTFI) ke Antam/Dok. Freeport Indonesia
Pengiriman emas batangan perdana PT Freeport Indonesia (PTFI) ke Antam/Dok. Freeport Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terpantau melemah karena sinyal meredanya tensi perang dagang AS-China mengurangi sebagian permintaan aset safe haven. Investor juga tengah menanti data ekonomi utama minggu ini untuk mengukur prospek kebijakan Federal Reserve.

Melansir Reuters pada Rabu (30/4/2025), harga emas di pasar spot turun 0,8% menjadi US$3.315,84 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka AS melemah 0,4% pada US$3.333,6 per troy ounce.

Pemerintahan Presiden Donald Trump berencana untuk mengurangi dampak tarif otomotif dengan menurunkan pajak atas suku cadang asing yang digunakan dalam mobil buatan AS dan memastikan mobil impor tidak dikenakan berbagai tarif, kata para pejabat.

Melemahnya ketegangan perdagangan telah menyebabkan aksi jual emas sebagai aset lindung nilai, lindung nilai tradisional terhadap meningkatnya ketidakstabilan global, yang telah meningkat dalam reli yang belum pernah terjadi sebelumnya hingga mencapai rekor tertinggi di $3.500,05/oz minggu lalu.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Senin beberapa mitra dagang utama telah membuat proposal sangat bagus untuk menghindari tarif AS. 

Dia menambahkan, langkah-langkah terbaru China untuk membebaskan barang-barang AS tertentu dari tarif pembalasannya menunjukkan keinginan untuk meredakan ketegangan perdagangan.

Perhatian investor kini tertuju pada serangkaian data ekonomi AS yang penting minggu ini, termasuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi pada Rabu, dan laporan tenaga kerja nonpertanian (nonfarm payrolls) bulanan pada Jumat (22/5/2025).

"Melihat level kunci dalam jangka pendek, US$3.500 akan menjadi level yang wajar di mana Anda akan melihat orang-orang masuk dan mulai melikuidasi yang merupakan pasang surut normal pasar," kata Michael Matousek, kepala pedagang di U.S. Global Investors.

Untuk akhir kuartal, Matousek memperkirakan harga emas dapat naik pada US$3.590 per ons. Sementara itu, untuk akhir tahun, harga emas diprediksi mencapa US$3.800 per troy ounce.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper