Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 6.262,22 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (11/4/2025). Penguatan indeks ditopang oleh kenaikan saham AMMN, BBNI, BREN, serta TPIA.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,13% atau 8,2 poin menuju posisi 6.262,22. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 6.195,56 dan sempat menyentuh level tertingginya 6.298,77.
Tercatat, sebanyak 309 saham meningkat, 259 saham turun, dan 226 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp10.722 triliun.
Saham berkapitalisasi pasar jumbo yang menguat dipimpin oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang naik 5% menuju level Rp5.250 dan harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) tumbuh 3,05% menjadi Rp4.390.
Selain itu, ada saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dengan kenaikan sebesar 3% menjadi Rp5.150, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) tumbuh 2,57%, dan saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menguat 1,95%.
Adapun saham market cap besar yang turun di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 4,47% ke Rp3.630, dan saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang terperosok 1,41% menjadi Rp8.750 per saham.
Baca Juga
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa indeks komposit sempat menguat 0,21% menuju level 6.267,70 pada sesi pertama hari ini, didorong oleh kenaikan dari sektor basic materials, energi, dan kesehatan.
Selain itu, nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan sebesar 0,32% ke level Rp16.787 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan siang hari ini.
Dia menuturkan bahwa secara teknikal, indikator modern stochastic RSI masih berada di area oversold dan diiringi oleh penyempitan negative slope pada MACD.
“Dengan kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran 6.200–6.300 pada sesi kedua perdagangan hari ini,” ujar Valdy dalam riset harian.
Sebelumnya, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6.147 dan resistance pada level 6.311 dengan kecenderungan menguat.
Secara teknikal, kata Reza, candle IHSG berbentuk bullish belt hold, di atas MA5 serta indikator stochastic dalam keadaan dead cross. Dengan demikian, indeks komposit diperkirakan mengalami kenaikan pada perdagangan akhir pekan.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.