Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah 1,17% ke 6.180, Saham BBRI, BBCA & BMRI Kompak Ambrol

IHSG dibuka melemah 1,17% ke level 6.180,74 pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (11/4/2025).
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 1,17% ke level 6.180,74 pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (11/4/2025). Saham bank jumbo seperti BBRI, BBCA hingga BBNI terpantau kompak melemah.

Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan, IHSG turun 1,17% atau 73,28 poin ke level 6.180,74 pada awal sesi perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 6.148 hingga 6.198.

Total perdagangan saham mencapai 632,30 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp636,22 miliar dan frekuensi sebanyak 49.604 kali. Tercatat 112 saham menguat, 233 saham melemah, dan 180 saham stagnan. Kapitalisasi pasar atau market cap Bursa tercatat mencapai Rp10.587 triliun.

Sejumlah emiten perbankan jumbo kompak mengalami pelemahan pada awal sesi perdagangan pagi ini. BBRI misalnya anjlok 5,26%, BBCA turun 1,22%, BBNI terkoreksi 0,70% dan BMRI melemah 0,50%. 

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan IHSG pada perdagangan hari ini, Jumat (11/4/2025) akan lanjut menguat menguji resistance ke level 6.500, setelah sebelumnya mampu ditutup menghijau dengan menguat 4,79% ke level 6.254,02 pada perdagangan Kamis (10/4).

"Penguatan IHSG pada perdagangan kemarin terjadi seiring dengan tarik ulur kebijakan tarif impor AS. Presiden AS Donald Trump telah menunda pemberlakukan skema tarif impor timbal balik (reciprocal tariff) selama 90 hari sebagai tanggapan atas pendekatan dari puluhan negara. Trump juga menaikkan pungutan impor China menjadi 125%," kata Valdy dalam risetnya pada Jumat (11/4/2025).

Valdy melanjutkan, IHSG menutup sebagian gap down yang terbentuk akibat sell-off pada perdagangan sebelumnya Selasa (8/4/2025) melalui rebound sebesar 4,79%.

Rebound tersebut sayangnya bahkan belum mampu menutup target gap pertama di 6.270. "Kondisi ini mengindikasikan masih adanya keraguan atau kurangnya confidence pelaku pasar," ujarnya.

Kondisi tersebut menurutnya didasari oleh kecenderungan arah kebijakan Trump yang sangat dinamis ditambah belum adanya hasil konkret antara negosiasi Pemerintah Indonesia dengan AS.

Pelaku pasar juga mengkhawatirkan kondisi intensitas perang dagang antara AS dengan China saat ini, yang dinilai lebih signifikan dibanding perang dagang pada periode sebelum-sebelumnya.

Sampai saat ini, China sendiri belum membuka peluang negosiasi, meski AS beberapa kali memberikan clue negosiasi dengan China. Hal ini meningkatkan risiko bagi indonesia, baik di sisi penurunan nilai ekspor ke China, maupun potensi semakin membanjirnya produk China di Indonesia.

Pelaku pasar juga mencermati eksekusi dari sejumlah rencana kebijakan terbaru yang berkaitan dengan upaya untuk memperbesar nilai impor produk AS.

Dengan kondisi tersebut, IHSG diproyeksikan akan uji resistance di level 6.500, pivot 6.250, dan uji support 5.970 pada perdagangan hari ini.

Phintraco Sekuritas sendiri menilai terdapat sejumlah saham yang patut diperhatikan. Deretan saham yang direkomendasikan hari ini antara lain PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), serta PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF).

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper