Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Ke mana arah gerak rupiah setelah Presiden AS Donald Trump menunda pemberlakuan tarif impor selama 90 hari?
Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup menguat sebesar 18,50 poin atau 0,11% ke level Rp16.872,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS melemah 0,56% menuju 102,37.
Sementara itu, mata uang di Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang menguat sebesar 0,46% bersama won Korea sebesar 0,39%. Sementara itu, yuan China dan ringgit Malaysia melemah dengan persentase masing-masing 0,12% dan 0,11%.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif pada hari ini dan berpotensi ditutup melemah di rentang Rp16.860–Rp16.900 per dolar AS.
Seperti diberitakan Bisnis, Donald Trump telah mengumumkan pada Rabu (9/4/2025) dini hari waktu Amerika Serikat, bahwa skema tarif timbal balik yang lebih tinggi dihentikan sementara selama 90 hari sebagai tanggapan atas pendekatan dari puluhan negara.
Meski begitu, bea masuk atas impor dari China akan tetap dinaikkan menjadi 125% karena "kurangnya rasa hormat" dari pemerintah Beijing.
Baca Juga
Head of Research NH Korindo Sekuritas Ezaridho Ibnutama mengatakan sentimen itu menjadi angin segar bagi negara-negara Asia, kecuali China.
Dia memperkirakan rupiah dapat sedikit bernapas lega dan berpotensi menguat ke level yang relatif stabil di kisaran Rp16.400—Rp16.600 per dolar AS.

Rupiah ditutup menguat tipis pada akhir perdagangan Kamis (10/4/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 49,5 poin atau 0,29% ke level Rp16.823 per dolar AS.
Pada saat yang sama, indeks dolar AS menurun 0,55 poin atau -0,54% ke level 102,3480. Sejumlah mata uang Asia juga menguat terhadap dolar AS.
Yen Jepang, misalnya, menguat 0,94%, dolar Taiwan menguat 0,34%, peso Filipina menguat 0,04%, won Korea Selatan menguat 0,58%, ringgit Malaysia menguat 0,6%, dan yuan China menguat tipis 0,03%.
Di sisi lain, rupee India menguat 0,5% bersama dolar Hong Kong yang naik sangat tipis 0,03% terhadap dolar AS.

Nilai tukar rupiah bertahan di level Rp16.775 atau menguat 0,58% hingga pukul 12.00 WIB. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,27% ke level 102,62.
Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami penguatan. Yen Jepang, misalnya, menguat 0,72%, dolar Taiwan menguat 0,37%, peso Filipina menguat 0,19%, won Korea Selatan menguat 0,75%, ringgit Malaysia menguat 0,45%, dan yuan China menguat tipis 0,05%.
Di sisi lain, rupee India menguat 0,5% bersama dolar Hong Kong yang naik sangat tipis 0,01% terhadap dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (10/4/2025) ke level Rp16.775 per dolar AS. Penguatan terjadi setelah Presiden AS Donald Trump memberi jeda 90 hari kebijakan tarif impornya.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,58% atau 97,5 poin ke level Rp16.775 pada pukul 09.10 WIB. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,13% ke level 102,76.
Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami penguatan. Yen Jepang, misalnya, menguat 0,62%, dolar Taiwan menguat 0,39%, peso Filipina menguat 0,27%, won Korea Selatan menguat 0,88%, dan ringgit Malaysia menguat 0,32%.
Adapun, yuan China melemah 0,04%, rupee India melemah 0,5%, dolar Singapura melemah 0,21%, serta baht Thailand melemah 0,25%.