Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menyambut Musim Semi Dividen Emiten, Mampu Jadi Suntikan Tenaga IHSG?

Bulan ini semakin banyak emiten yang menjadwalkan RUPST untuk membahas alokasi dividen dari tahun buku 2024. Mampukah jadi suntikan tenaga bagi IHSG?
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (27/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (27/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Bulan ini semakin banyak emiten yang menjadwalkan RUPST untuk membahas alokasi dividen dari tahun buku 2024. Mampukah sentimen dividen emiten menjadi suntikan tenaga bagi IHSG? 

Sepanjang tahun berjalan 2025, indeks harga saham gabungan (IHSG) melorot 15,71% dan parkir di level 5.967,98 hingga akhir perdagangan kemarin, Rabu (9/4/2025). 

IHSG terombang-ambing oleh sentimen tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan meruncingnya konflik geopolitik. Di dalam negeri, sentimen pasar saham berasal dari gelaran RUPST emiten yang membahas agenda pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2024. 

Teranyar, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membagikan dividen final sebesar US$153 juta atau setara Rp2.245 per saham ke pemegang sahamnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Rabu (9/4/2025).

Dalam keterangan resminya, ITMG menyampaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih ITMG Tahun Buku 2024 sebesar US$374 juta. 

Rapat kemudian memutuskan untuk menetapkan total dividen tunai kepada pemegang saham pada Tahun Buku 2024 sebesar US$243 juta, atau setara dengan rasio pembayaran sebesar 65% dari laba bersih ITMG Tahun Buku 2024 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Perseroan.

Manajemen menjelaskan sebesar US$90 juta atau setara dengan Rp1.228 per saham telah didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen interim tunai pada tanggal 25 September 2024. 

"Sisanya sebesar US$153 juta atau setara dengan Rp2.245 per saham berdasarkan Kurs Tengah Bank Indonesia tertanggal 08 April 2025 akan didistribusikan dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham pada tanggal 7 Mei 2025," kata manajemen ITMG, Rabu (9/4/2025).

PT Bank Permata Tbk. (BNLI) juga baru saja mengumumkan pembagian dividen. Emiten bank itu mengalokasikan Rp1,08 triliun atau setara dengan Rp30 per saham untuk dividen buku tahun 2024. Bank Permata tercatat mengantongi laba Rp 3,6 triliun pada 2024.

Pembagian dividen ini telah disetujui para pemegang saham dalam RUPST pada Rabu (9/4/2025). Direktur Utama Bank Permata Meliza M. Rusli mengatakan Bank Permata kembali menunjukkan kinerja bisnis yang positif. Memperkuat visi regionalnya.

"Bank Permata tetap berkomitmen untuk tumbuh bersama menjalin hubungan jangka panjang dan menciptakan nilai berkelanjutan dengan Bangkok Bank dan seluruh pemangku kepentingan," kata Meliza dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/4/2025).

Dalam RUPST pada pekan ini, PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) juga memutuskan kembali menebar dividen sebesar Rp43 per saham untuk tahun buku 2024. Di sisi lain, ARNA pun ancang-ancang untuk menerapkan pemberian dividen interim mulai tahun ini.

Direktur Keuangan Arwana Citramulia Rudy Sujanto mengatakan RUPST yang digelar ARNA pada Selasa (8/4/2025) memutuskan adanya pemanfaatan laba untuk pembagian dividen.

"Tahun ini ada pembayaran dividen pada 29 April 2025, dengan nilai Rp43 per share," kata Rudy dalam public expose pada Selasa (8/4/2025).

Nilai tebaran dividen ARNA untuk tahun buku 2024 itu sama dengan tahun sebelumnya. Meskipun, capaian laba bersih ARNA pada tahun ini susut susut 3,73% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp425,96 miliar.

"Walaupun laba turun, kami bayar dividen dengan nominal yang sama seperti tahun lalu. Akan tetapi, sekarang dividend payout ratio menjadi 74%," ujar Rudy.

Selain itu, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) menetapkan dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp450 miliar dalam RUPST yang dilaksanakan Selasa (8/4/2025). 

“Pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp450 miliar atau setara dengan Rp79,44 per saham yang dijadwalkan untuk dibagikan pada 28 April 2025,” ungkap manajemen ROTI dalam keterangan resmi, Selasa (8/4/2025). 

Sebagai informasi, ROTI membukuan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp362,5 miliar sepanjang 2024. Raihan itu meningkat 8,78% secara year to year (YoY) dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp333,29 miliar.

Artinya, dividen tunai ROTI untuk tahun buku 2024 setara dengan 124,13% dari laba bersih perseroan. 

Tak ketinggalan, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) mengumumkan pembagian dividen kepada pemegang sahamnya sebesar Rp15,37 per saham.

Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), emiten berkode saham HAIS ini menetapkan 33,34% dari laba bersih perseroan untuk dibagikan menjadi dividen. Adapun, dividen akan dibagikan Rp15,37 per saham atau senilai total Rp40,36 miliar.

Selanjutnya, sisa laba bersih perseroan sebesar 66,66% atau Rp80,69 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan untuk penguatan modal dan pengembangan usaha.

Presiden Direktur HAIS Jayanti Sari menyatakan keputusan pembagian dividen merupakan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Cum Date Dividen Emiten

Selain pengumuman baru tersebut, sejumlah emiten tercatat menjadwalkan tanggal cum date dividen pekan ini seperti dari bank berkapitalisasi pasar besar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), hingga emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan meskipun dividen memberikan dorongan, tetapi apabila sentimen global dan dalam negeri tidak mendukung, hal ini hanya akan memberikan katalis sesaat.

"Oleh sebab itu, sentimen global dan dalam negeri juga turut mendukung untuk menopang dan mendorong IHSG untuk lebih bertenaga," kata Nico, Rabu (9/4/2025).

Nico melanjutkan, meski terdapat jadwal cum date dividen yang dapat mendorong sejumlah harga saham, dia memperkirakan IHSG pekan ini kemungkinan besar masih akan mengalami tekanan.

Namun, hal itu tergantung pada keputusan Presiden AS Donald Trump terkait dengan pemberlakuan tarif impor pada 9 April 2025 waktu Amerika.

"Terlebih lagi tidak semua negara tunduk terhadap Amerika, seperti China yang melakukan perlawanan termasuk melarang film Box Office untuk masuk ke pasar China," ucapnya.

Selain itu, tutur Nico, data perekonomian Amerika, seperti inflasi dan ketenagakerjaan juga menjadi perhatian pelaku pasar dan investor. Nico memperkirakan IHSG akan bermain di rentang 5.740–6.170 pekan ini.

Di sisi lain, terhadap sejumlah emiten yang menjadwalkan cum dividen pekan ini, Nico menjelaskan sejauh ini jika melihat dividen, investor juga harus melihat kepada fundamental perusahaan, tidak hanya dividend yield. Meskipun dividend yield yang tinggi memberikan daya tarik kepada pelaku pasar dan investor untuk bisa masuk.

Namun, kata dia, situasi dan kondisi yang ada saat ini juga turut mempengaruhi keputusan pelaku pasar dan investor untuk bisa masuk ke dalam saham tertentu di tengah tingginya volatilitas yang ada.

"Dividen perbankan masih terlihat menarik, karena biasanya dividend yield-nya baik dan fundamental perusahaannya pun juga kuat," ucapnya.

Untuk emiten komoditas, Nico menyarankan investor memperhatikan prospek bisnisnya pada tahun ini serta valuasi perusahaan di masa yang akan datang. 

Adapun, sejumlah emiten yang menjadwalkan cum dividennya pekan ini adalah TMAS, BBRI, BMRI, EXCL, CNMA, ADMF, IFSH, hingga WOMF.

Sebagai informasi, cum date berasal dari singkatan cumulative date. Cum date merupakan sebuah tanggal yang menentukan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari sebuah emiten. Bila pembelian saham setelah melewati jadwal cum date investor tidak memiliki hak untuk mendapatkan dividen.

Jadwal cum date hanya berlangsung selama satu hari jadi pada hari ini investor akan berlomba supaya namanya tercatat sebagai penerima hak dividen. Terdapat kemungkinan pada tanggal cum date harga sebuah saham akan meningkat.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper