Bisnis.com, JAKARTA — PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mencatat tambahan cadangan dan sumber daya mineral dari Proyek Elang, berlokasi sekitar 60 kilometer di timur tambang Batu Hijau.
Vice President Corporate Communications AMMN Kartika Octaviana mengatakan kenaikan cadangan dari proyek Elang bakal mendorong produksi dan memperpanjang umur tambang secara signifikan.
“Hal ini tidak hanya berdampak positif bagi bisnis, namun juga memperkuat kontribusi terhadap industri pertambangan dan perekonomian daerah serta nasional,” kata Kartika lewat keterangan tertulis, Selasa (25/3/2025).
Baru-baru ini, AMMN merilis laporan Joint Ore Reserves committee per 31 Desember 2024. JORC menjadi acuan internasional untuk mengukur sumber daya dan cadangan mineral suatu area tambang.
Berdasarkan laporan tersebut, cadangan bijih Elang meningkat 79% secara tahunan, dari 1,4 miliar ton menjadi 2,5 miliar ton. Peningkatan ini juga mencakup kenaikan 71% dalam kandungan tembaga, dari 10,4 miliar pon menjadi 17,8 miliar pon, dan kenaikan 76% dalam kandungan emas, dari 15 juta ons menjadi 26,4 juta ons.
Saat ini, studi kelayakan definitif untuk proyek Elang sedang berlangsung dan diperkirakan akan selesai pada paruh pertama tahun 2025.
Baca Juga
Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengklasifikasikan deposit Elang sebagai deposit Porfiri Cu-Au Super Raksasa, yang ditemukan pada tahun 1991.
Klasifikasi ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh Cebakan Elang sebagai salah satu sumber daya tembaga dan emas terbesar yang belum dikembangkan di dunia.
Berdasarkan rencana saat ini, AMMN tetap melakukan penambangan Fase 8 di tambang Batu Hijau hingga tahun 2030, dengan kemungkinan pemanfaatan stockpile hingga tahun 2033.
Kegiatan penambangan di tambang Elang direncanakan berlangsung setelah usia tambang Batu Hijau selesai hingga tahun 2046. Fasilitas pengolahan bijih, smelter tembaga, dan pemurnian logam mulia rencananya akan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada di Batu Hijau.
Dari sisi kinerja operasional dan keuangan per 2024, emiten kongsi keluarga Panigoro & Grup Salim ini membukukan laba bersih mencapai US$636,89 juta pada 2024, melonjak 152,59% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba US$252,14 juta pada 2023.
Direktur Utama AMMN Alexander Ramlie mengatakan capaian AMMN pada 2024 melampaui ekspektasi. AMMN mencatatkan peningkatan signifikan dalam produktivitas tambang dan produksi tembaga, emas, serta konsentrat, masing-masing melampaui panduan kinerja sebesar 6%, 7%, dan 6%.
"Tahun ini juga menjadi tonggak sejarah bagi produksi emas di Batu Hijau, yang sebagian besar disebabkan oleh bijih berkadar tinggi dari fase 7 serta fokus tanpa henti pada efisiensi yang terus menjaga posisi AMMAN sebagai salah satu produsen tembaga berbiaya terendah di dunia," kata Alexander dalam keterangan tertulis pada Kamis (20/3/2025).
AMMN mencatatkan penjualan bersih naik 30,99% yoy menjadi US$2,66 miliar pada 2024. Raupan penjualan bersih ditopang oleh penjualan tembaga bersih sebesar US$1,19 miliar, naik 4,39% yoy. Kemudian, penjualan emas bersih naik 65,47% yoy menjadi US$1,46 miliar.
Dengan beban pokok penjualan sebesar US$1,31 miliar pada 2024, naik dari US$1,13 miliar pada 2023, maka laba kotor AMMN mencapai US$1,34 miliar pada 2024, tumbuh 49,12% yoy.
Adapun, EBITDA AMMN naik 40% menjadi US$1,42 miliar pada 2024. Margin EBITDA pun naik dari 50% menjadi 54%.