Pasar Saham RI Turun Peringkat
Sebelumnya, Goldman Sachs menurunkan peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight. Goldman Sachs menilai pasar Indonesia mengalami tekanan dalam beberapa bulan terakhir didorong oleh sejumlah faktor.
Salah satu faktor adalah kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global dan melemahnya ekonomi domestik yang telah membuat investor lari dari pasar.
Morgan Stanley juga telah memangkas peringkat saham Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia dari equal weight menjadi underweight dalam riset terbarunya.
Dalam laporannya, imbal hasil atau return on equity (ROE) Indonesia menunjukkan momentum penurunan, terutama karena memburuknya lingkungan pertumbuhan bagi sektor cyclical domestik.
Di lain sisi, meskipun modal investor asing keluar dari pasar saham, Bank Indonesia (BI) mencatat investor asing justru menambah porsi kepemilikan di instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Berdasarkan data setelmen BI sampai dengan 20 Maret 2025, non-residen atau investor asing tercatat melakukan beli neto (net buy) Rp23,87 triliun di pasar SBN dan Rp8,58 triliun di SRBI.
Baca Juga
Adapun, IHSG turun sebesar 3,95% menjadi berada pada level 6.258,17 pada akhir perdagangan Jumat (21/3/2025), dari posisi 6.515,63 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Sebelumnya, IHSG sempat ambles 6,12% ke level 6.076,08 pada sesi I perdagangan Selasa (18/3/2025). Hal itu memicu BEI melakukan pembekuan perdagangan sementara atau trading halt, pertama kalinya sejak 2020.
Daftar 10 Saham Paling Banyak Dilego Asing 3 Bulan Terakhir:
1. BBCA (net sell: Rp11,6 triliun)
2. BBRI (net sell: Rp8 triliun)
3. BMRI (net sell: Rp7,6 triliun)
4. BBNI (net sell: Rp2,6 triliun)
5. GOTO (net sell: Rp1,4 triliun)
6. MDKA (net sell: Rp1,3 triliun)
7. INKP (net sell: Rp742,8 miliar)
8. ADRO (net sell: Rp698,4 miliar)
9. KLBF (net sell: Rp607,7 miliar)
10. AMRT (net sell: Rp456,1 miliar)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.