Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Rate Tetap 5,75%, Rupiah Ditutup Loyo ke Level Rp16.531 per Dolar AS

Rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.531 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (19/3/2025).
Karyawan memperlihatkan mata uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (12/11/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan mata uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (12/11/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.531 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (19/3/2025). 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan turun 0,63% atau 103 poin ke posisi Rp16.531 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat menguat 0,33% ke posisi 103,582.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Peso Filipina menguat 0,02%, ringgit Malaysia menguat 0,26%, rupee India menguat 0,02%, dan dolar Singapura menguat 0,16%.

Sementara itu, mata uang lainnya yakni dolar Taiwan melemah sebesar 0,20%, baht Thailand melemah 0,11%, dolar Hong Kong melemah 0,02%, yuan China melemah 0,16%, yen Jepang melemah 0,09%, dan won Korea melemah 0,27% terhadap dolar AS.

Pelemahan rupiah terjadi saat Bank Indonesia memutuskan menahan suku bunga acuan atau BI Rate dalam rilis hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur/RDG hari ini, Rabu (19/3/2025). 

Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia menyebut defisit transaksi berjalan hingga rupiah dalam kondisi terkendali. Dengan kondisi ini Bank Indonesia kemudian memutuskan untuk menahan suku bunga acuan.

"Memutuskan mempertahankan BI Rate sebesar 5,75%," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Maret 2025 hari ini.

Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa pada perdagangan sore ini, Rabu (19/3/2025) mata uang rupiah ditutup melemah 103 poin ke level Rp16.531 setelah sebelumnya melemah 115 poin ke level Rp16.428 per dolar AS.

Kemudian untuk perdagangan besok, Kamis (20/3/2025), dia memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup melemah di rentang Rp16.520-Rp16.580 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan bahwa The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga 4,5% setelah penutupan pertemuan pada Rabu nanti, di tengah ketidakpastian yang terus berlanjut atas ekonomi AS di bawah Donald Trump.

Dia mengatakan bahwa para pejabat telah berulang kali menandai ketidakpastian atas prospek ekonomi jangka pendek, saat Trump memberlakukan ruang lingkup terbatas untuk penurunan suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat. 

Menurutnya, The Fed juga akan merilis ringkasan terbarunya tentang proyeksi ekonomi, yang menawarkan lebih banyak ekspektasi bank sentral terhadap ekonomi AS di bawah Trump.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa tarif perdagangan Donald Trump terhadap Kanada dan Meksiko memicu peningkatan ketidakpastian atas prospek ekonomi AS. Trump telah memperingatkan bahwa dia akan mengenakan tarif yang lebih tinggi pada awal April nanti.

"Pasar khawatir bahwa tarif yang lebih tinggi akan mengganggu perdagangan global dan mendorong inflasi AS, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi lokal," ujarnya.

Sementara itu, Ibrahim mengungkap bahwa Trump berjanji akan melanjutkan serangan negaranya terhadap Houthi di Yaman dan mengatakan akan meminta pertanggungjawaban Iran atas serangan yang dilakukan oleh kelompok yang telah mengganggu pengiriman di Laut Merah.

Selain itu, otoritas kesehatan Palestina menyatakan bahwa serangan udara Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 200 orang, yang mengakhiri gencatan senjata dan meningkatkan risiko terancamnya pasokan minyak dari wilayah yang lebih luas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper