Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,22% menjadi 6.602,96 sesaat setelah perdagangan dibuka hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG mengalami penurunan 0,22% ke level 6.602,96 pada pukul 09.05 WIB, Jumat (7/3/2025).
Sebanyak 154 saham menguat, 169 saham melemah, dan 200 saham stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp11.395,66 triliun.
Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG akan dibayangi pelemahan mayoritas indeks global pada akhir pekan ini.
Adapun, pelaku pasar tengah menanti arah kebijakan Pemerintah China, termasuk responnya terhadap perang tarif dengan AS dalam kongres Partai Nasional yang dimula hari ini, Jumat (7/3/2025).
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dijadwalkan merilis data cadangan devisa per akhir Februari 2025. Phintraco Sekuritas memperkirakan cadangan devisa relatif stabil seiring dengan stabilitas nilai tukar rupiah di kisaran Rp16.300 per dolar AS pada Februari 2025.
Baca Juga
"Secara teknikal, IHSG gagal konfirmasi breakout di 6630 yang bertepatan dengan indikator MA20 (6/3). Dengan pergerakan tersebut, IHSG juga membentuk upper-shadow panjang (6/3) yang menunjukan adanya tekanan jual yang membayangi penguatan," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, Jumat (7/3/2025).
Hari ini IHSG diperkirakan bergerak konsolidatif dalam rentang 6550-6650. Tekanan terhadap IHSG dinilai datang dari reprofiling SBN baru sebagai bagian dari upaya Pemerintah untuk melakukan refinancing utang jatuh tempo 2025 yang mencapai Rp800 triliun.
Berikut sejumlah saham yang direkomendasikan untuk hari in: BRMS, PNLF, ERAA, SCMA, dan PWON.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.