Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat menuju level 7.036 pada perdagangan hari ini, Selasa (18/2/2025). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis.
Tim analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG ditutup menguat tajam 2,90% ke level 6.830 pada perdagangan kemarin, Senin (17/2/2025), yang masih disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan IHSG pun sudah telah menutup area gap-nya.
"Pada skenario hitam, posisi IHSG saat ini merupakan bagian awal dari wave B dari wave (Y), sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 6.912-7.036," kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset, Selasa (18/2/2025).
Namun demikian, MNC meminta investor tetap waspadai skenario merah dimana penguatannya akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi kembali.
Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 6.609, 6.509, sedangkan level resistansi berada pada rentang 6.843, 6.933.
Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah AKRA, BBTN, BRPT dan ISAT.
Baca Juga
Sebelumnya, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus memprediksi IHSG pada pekan ini, periode 17-21 Februari 2025, akan bergerak pada level support 6.500 dan berpotensi terkoreksi lebih lanjut menuju 6.300.
Angga mengatakan terdapat dua sentimen utama yang membayangi gerak IHSG, yakni kebijakan tarif Donald Trump dan pergerakan nilai tukar rupiah.
"Pelaku pasar saham perlu untuk mencermati level support IHSG 6.500 yang sangat krusial untuk menjaga pergerakan IHSG semenjak 3 tahun terakhir. Apabila gagal bertahan IHSG berpotensi terkoreksi lebih lanjut ke 6.300," katanya dalam keterangan resmi, Senin (17/2/2025).
Dia menjelaskan sentimen perkembangan tarif yang akan diterapkan Trump, terutama terkait reciprocal tariff atau tarif timbal balik untuk partner dagang AS.
Menurutnya, meskipun Trump mengklaim bahwa kebijakan ini adil untuk semua pihak, beberapa negara telah memberikan sinyal akan mengambil langkah balasan apabila AS benar-benar memberlakukan tarif timbal balik.
Kedua, dia menjelaskan terkait pergerakan nilai tukar rupiah. Rupiah diharapkan mengalami penguatan seiring terkoreksinya Indeks Dolar AS (DXY). Korelasi dolar AS dan nilai tukar rupiah dengan IHSG sangat erat. Apabila rupiah menguat maka IHSG juga berpotensi menguat.
Kemudian, dia mengungkap bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebelumnya sempat ditutup di zona merah dengan pelemahan sebesar 1,54% dalam sepekan lalu, berada pada level 6.638,45 dari 6.752,57 pada akhir perdagangan, Jumat (14/2/2025).
Dia menjelaskan bahwa pelemahan IHSG terbebani oleh dua top losers IDX ENERGY karena aksi jual asing dan terkoreksinya harga batu bara dan IDX INFRA karena penurunan saham BREN dan TLKM.
Sementara itu, menurutnya dua top gainers sepekan lalu yakni IDX TECHNO karena kenaikan saham BUKA di tengah kenaikan emiten grup Elang Mahkota dan IDX CYCLIC yang ditopang kenaikan saham-saham media FILM dan MNCN.
IPOT merekomendasikan saham-saham berikut untuk trading pada pekan ini, di antaranya PSAB, INDY dan TINS.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG bertahan di zona hijau dengan menguat 0,54% atau 37,22 poin menuju level 6.868,10 pukul 14.38 WIB.
Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.844 hingga 6.908.
IHSG sesi I ditutup menguat 0,65% atau 44,74 poin menuju level 6.875,62.
Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.844 hingga 6.908.
Sebanyak 375 saham menguat, 186 melemah dan 222 saham stagnan.
IHSG menguat 0,38% atau 26,06 poin menuju level 6.856,94 pada awal perdagangan pukul 09.01 WIB.
Pada awal sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.844 hingga 6.861.
Sebanyak 230 saham menguat, 77 melemah dan 200 saham stagnan.