Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Prajogo Pangestu BREN, CUAN & TPIA Tekan IHSG, Kapan Rebound?

Rebound pada saham milik Prajogo Pangestu BREN, CUAN dan TPIA menunggu spekulasi pasar.
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar saham Indonesia berada dalam tekanan, seiring pelemahan yang datang dari saham konglomerasi besar seperti saham BREN, CUAN, hingga TPIA. Analis memandang rebound pada saham-saham tersebut menunggu spekulasi pasar.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisory Ekky Topan menuturkan alasan utama dari emiten konglomerasi seperti milik Prajogo Pangestu mengalami pelemahan karena ekspektasi masuk MSCI yang tidak terjadi.

"Sehingga terjadi panic selling yang menyebabkan harga saham turun dengan signifikan," ujar Ekky, Senin (10/2/2025).

Dia melanjutkan, peluang kenaikan emiten-emiten konglomerasi Prajogo Pangestu tersebut datang dari spekulasi pasar, bukan fundamental. 

Ekky pun menuturkan hari ini pergerakan beberapa emiten konglomerasi mengalami rebound. Namun, dia melihat kenaikan ini merupakan teknikal rebound.

Adapun Ekky menuturkan saat ini menjadi momentum bagi investor untuk melakukan bargain hunting. Meski demikian, dia melihat masih terdapat risiko koreksi yang lebih dalam terhadap saham-saham tersebut.

"Kecuali jika ada sentimen positif kembali seperti kepastian masuknya MSCI atau semacamnya, karena trigger penurunan utama di minggu lalu adalah hal tersebut," tuturnya.

Sementara itu, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan penurunan saham-saham Prajogo Pangestu berkontribusi melemahkan IHSG saat ini.

"Perlu diingat pergerakan saham BREN, CUAN, dan PTRO cukup tinggi fluktuasinya, serta price to earning dan price to book value ratio yang nilainya sudah jauh melampaui rata-rata industri," ucap Nafan.  

Sama seperti Ekky, Nafan menuturkan fluktuasi harga saham-saham emiten Prajogo Pangestu terjadi karena gagalnya saham-saham tersebut masuk indeks MSCI. Meski demikian, Nafan melihat penurunan ini bersifat sementara.

"Investor juga berekspektasi emiten-emiten tersebut terus menunjukkan kinerja yang impresif dari sisi laporan keuangan," ujarnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper