Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelompok Saham Prajogo Pangestu Terperosok, CUAN Ambrol Sentuh ARB

Saham afiliasi Prajogo Pangestu, CUAN, terkoreksi mepet ARB 19,87% ke level batas bawah Rp9.075 per saham sesaat setelah pembukaan perdagangan.
Foto multiple exposure seorang karyawan memantau pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Foto multiple exposure seorang karyawan memantau pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten afiliasi Prajogo Pangestu kembali melanjutkan tren koreksi pada perdagangan sesi I, Senin (10/2/2025), salah satunya saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang mepet ke level batas bawah atau auto rejection bawah (ARB) pada hari ini. 

Berdasarkan data Bloomberg, saham CUAN terkoreksi 19,87% ke level batas bawah Rp9.075 per saham sesaat setelah pembukaan perdagangan. Selama sepekan terakhir, saham CUAN telah terkoreksi 36,32% atau susut 5.175 poin. 

Sementara itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) susut 15,30% atau 1.075 poin ke level Rp5.825 per saham. Selama sepekan terakhir, saham BREN telah terkoreksi 29,71% atau 2.525 poin. 

Pelemahan harga saham lainnya turut terjadi pada holding Grup Barito, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan minus 3,07% ke level Rp790 per saham. BRPT telah minus 13,66% selama sepekan terakhir. 

Di sisi lain, emiten kontraktor tambang Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk. (PTRO) belakangan rebound dengan menguat 4,17% ke level Rp3.000 per saham. Pada akhir perdagangan pekan kemarin, PTRO sempat terkoreksi 20,42% dalam sehari ke level harga Rp3.040 per saham. 

Koreksi besar-besaran saham yang terafiliasi Prajogo Pangestu itu belakangan terjadi selepas MSCI mengecualikan PTRO, CUAN dan BREN dalam tinjauan MSCI Global Standard Indexes bulan ini. Pengumuman itu dirilis MSCI pada 6 Februari 2025. 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) Hendra Tan mengatakan keputusan untuk memasukkan atau mengecualikan perusahaan dan emiten ke dalam indeks sepenuhnya menjadi wewenang penyedia indeks, dalam hal ini MSCI. 

“Hal ini berada di luar kendali kami, fokus kami tetap pada memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan,” tuturnya dalam keterangan resmi, Jumat (7/2/2025).  

Di sisi lain, Hendra mengatakan BREN belum punya agenda penggalangan dana bersifat ekuitas dalam waktu dekat. Hendra beralasan BREN berada dalam posisi modal yang kuat untuk menopang program ekspansi saat ini.  

“Kami tidak memiliki program penggalangan dana bersifat ekuitas dalam waktu dekat ini,” kata bos BREN itu. 

Selepas melantai di pasar modal, Hendra mengatakan, BREN telah berhasil meningkatkan kapasitas setrum lewat program ekspansi organik maupun anorganik. 

 “Kami telah sukses menambah kapasitas melalui akuisisi pembangkit listrik tenaga angin kami di Sidrap sebesar 78,75 megawatt (MW),” kata Hendra. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper