Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Sinarmas DSSA Teken Perjanjian Kredit Rp1 Triliun dengan Bank BNI

Emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) menandatangani pernjanjian kredit dengan Bank BNI (BBNI) senilai Rp1 triliun.
Wakil Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa, Tbk, Lokita Prasetya (kiri) saat penandatanganan kerjasama pembentukan perusahaan patungan antara Sinar Mas, Trina Solar Co. Ltd., PT Agra Surya Energy dan PT PLN (Persero) dalam Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat China di China World Hotel, Beijing, Senin (16/10/2023). (Dok BPMI Setpres)
Wakil Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa, Tbk, Lokita Prasetya (kiri) saat penandatanganan kerjasama pembentukan perusahaan patungan antara Sinar Mas, Trina Solar Co. Ltd., PT Agra Surya Energy dan PT PLN (Persero) dalam Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat China di China World Hotel, Beijing, Senin (16/10/2023). (Dok BPMI Setpres)

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA)  menandatangani akta pernjanjian kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan nilai maksimum Rp1 triliun.

Direktur DSSA Hermawan Tarjono mengatakan fasilitas kredit itu dijamin antara lain dengan aset perseroan.

“Fasilitas kredit ini rencanannya akan digunakan untuk membiayai keperluan umum, termasuk untuk operasional dan pembiayaan pengembangan entitas anak perseoan,” kata Hermawan lewat keterbukaan informasi, Jumat (7/2/2025).

Fasilitas kredit ini menyebabkan rasio bersih utang terhadap perseoran meningkat menjadi sekitar 17%.

Mengutip laporan keuangannya, DSSA mencatat liabilitas sebesar US$1,58 miliar per 30 September 2024, yang berasal dari liabilitas jangka pendek sebesar US$822,02 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$767,83 juta.

Sementara itu, jumlah ekuitas perseroan sebesar US$1,92 miliar, bergerakan naik dari posisi yang berakhir 31 Desember 2023 sebesar US$1,72 miliar.

Di sisi lain, DSSA mencatat jumlah aset pada periode yang berakhir 30 September 2024 sebesar US$3,51 miliar. Hitung-hitungan itu berasal dari aset lancar sebesar US$1,81 juta dan aset tidak lancar sebesar US$1,69 juta.

Seperti diketahui, DSSA mencatat laba bersih sebesar US$243,8 juta atau setara Rp3,69 triliun sepanjang periode 9 bulanan 2024. Capaian ini turun 34,41% secara tahunan (YoY) dari periode yang sama tahun lalu US$371,7 juta.

Mengutip laporan keuangannya, penurunan laba bersih DSSA didorong oleh turunnya pendapatan perseroan sebesar 45,22% menjadi US$2,24 miliar per Semptember 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$4,09 miliar.

Adapun, pendapatan DSSA sepanjang Janurari-September 2024 ditopang oleh penyediaan tenaga uap dan listrik dengan hasil segmen sebesar negatif US$207.767, perdagangan sebesar US$12,5 juta, serta pertambangan dan perdagangan batu bara sebesar US$1,19 miliar.

Lalu penyediaan TV kabel, internet, dan teknologi sebesar US$43,05 juta, dan pendapatan lain-lain sebesar US$249.257.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper