Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketidakpastian Global Hantam IHSG, BEI Minta Investor Waspada

BEI meminta investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, terutama dalam menghadapi volatilitas IHSG yang terjadi saat ini.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/11/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/11/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memandang ketidakpastian global saat ini kian membayangi pasar keuangan dunia, termasuk Indonesia, sehingga memberikan tekanan pada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

BEI mencatat IHSG mengalami koreksi sebesar 2,12% atau 148,69 poin menuju level 6.875,54 pada Kamis (6/2/2025). Pelemahan tersebut membuat indeks komposit melemah 3,06% sejak awal tahun alias year to date (YtD).

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan salah satu faktor yang memicu kondisi saat ini adalah kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) kepada China, serta dinamika hubungan ekonomi dengan Kanada dan Meksiko.

Menurut Jeffrey, tarik ulur kebijakan tarif telah menciptakan ketidakpastian, sehingga membuat pasar global mengalami volatilitas tinggi. Situasi ini turut berdampak pada nilai tukar mata uang, kebijakan perdagangan, dan rantai pasok global.

“Dengan ketidakpastian ini, investor harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, terutama dalam menghadapi kemungkinan fluktuasi yang lebih besar di pasar keuangan domestik,” tuturnya pada Kamis (6/2/2025).

Dia menilai salah satu langkah yang dapat dilakukan investor adalah mengantisipasi dampak dari ketidakpastian global. Meski sulit untuk memperkirakan perkembangan ke depan, investor dapat belajar dari periode ketidakpastian sebelumnya.

“Analisis terhadap kebijakan pemerintah, reaksi negara lain, serta tren historis dapat menjadi panduan dalam mengambil keputusan investasi yang lebih matang,” ujarnya.

Di sisi lain, BEI tengah tengah menyiapkan beberapa instrumen keuangan baru untuk membantu investor menghadapi kondisi pasar saat ini. Salah satu produk yang akan diluncurkan adalah short selling dan intraday short selling, yang diharapkan membantu investor dalam merespons volatilitas pasar dengan lebih fleksibel.

Dia menambahkan proses finalisasi izin bagi anggota bursa yang kelak menyediakan layanan short selling masih terus berlangsung. BEI menargetkan peluncuran instrumen ini akan berlangsung pada Maret atau awal kuartal II/2025.

“Dengan adanya strategi baru tersebut, investor diharapkan dapat lebih optimal dalam mengelola portofolio mereka di tengah kondisi pasar yang dinamis dan penuh tantangan,” pungkas Jeffrey.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper