Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris Baru Link Net (LINK) Setelah RUPSLB

Link Net (LINK) yang dikabarkan akan dilepas Axiata mengumumkan susunan direksi dan komisaris terbarunya.
Logo Link Net Tbk. (LINK)./linknet.co.id
Logo Link Net Tbk. (LINK)./linknet.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Link Net Tbk. (LINK) mengumumkan susunan direksi dan komisaris terbarunya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) diselenggarakan. Sejumlah nama dari Axiata, yang merupakan pengendali LINK, masuk menjadi komisaris. 

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), LINK menyampaikan telah menerima pengunduran diri dari beberapa komisarisnya, yaitu Shridhir Sariputta Hansa Wijayasuriya sebagai Presiden Komisaris, dan Jonathan Limbong Parapak sebagai Komisaris Independen.

"Menyetujui pengangkatan Nik Rizal Kamil Nik Ibrahim Kamil sebagai komisaris, dan Willem Lucas Timmermans sebagai Komisari Independen perseroan," tulis LINK, Kamis (30/1/2025). 

Selain itu, LINK juga mengangkat CEO Axiata, Vivek Sood sebagai Presiden Komisaris LINK. Vivek sebelumnya menjabat sebagai Komisaris LINK. Sementara itu, CEO XL Axiata Dian Siswarini masih tetap menjadi Komisaris LINK.

Selanjutnya, LINK juga menerima pengunduran diri Edward Sanusi dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan. Dengan demikian, saat ini posisi direksi LINK hanya diisi oleh dua orang, dari sebelumnya tiga orang. 

Susunan direksi tersebut yakni Kanishka Gayan Wickrama sebagai Presiden Direktur dan Yosafat Marhasak Hutagalung sebagai Direktur. 

Berikut susunan komisaris dan direksi LINK.

 

Komisaris

Presiden Komisaris: Vivek Sood

Komisaris: Nik Rizal Kamil Nik Ibrahim Kamil

Komisaris: Thomas Hundt

Komisaris: Dian Siswarini

Komisaris Independen: Alexander S. Rusli

Komisaris Independen: Willem Lucas Timmermans

 

Direksi

Presiden Direktur: Kanishka Gayan Wickrama

Direkur: Yosafat Marhasak Hutagalung

Sebelumnya, Corporate Secretary Link Net Rininta Agustina Widya Pratika mengatakan LINK mengetahui adanya proses penjajakan pemegang saham perseroan untuk mengakses investor potensial. 

"Namun, sampai saat ini, perseroan belum menerima informasi lain dari pemegang saham perseroan mengenai hal tersebut," kata Rininta dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/1/2025).  

Dia melanjutkan sampai saat ini, belum terdapat hal yang signifikan atau material yang dilakukan terkait dengan informasi tersebut.  

Rininta juga mengatakan dalam hal terdapat informasi atau fakta material, LINK akan menyampaikan keterbukaan informasi ke otoritas terkait dan masyarakat sesegera mungkin, sesuai dengan peraturan pasar modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  

Sementara itu, Presiden Direktur Link Net Kanishka Gayan Wickrama mengatakan pihaknya belum bisa memberikan konfirmasi atau komentar mengenai kabar divestasi saham LINK oleh Axiata dengan nilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun.  

"Saya pikir tidak ada yang bisa kami konfirmasi untuk saat ini," kata Wickrama ditemui usai RUPSLB LINK di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Sebagaimana diketahui, Axiata dikabarkan akan melakukan divestasi terhadap LINK. Total nilai divestasi tersebut diperkirakan sebesar US$1 miliar, atau sekitar Rp16 triliun. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper