Bisnis.com, JAKARTA — Dua pemegang saham utama PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) tercatat melakukan aksi penjualan sebanyak 1,4 miliar saham dengan keseluruhan nilai transaksi mencapai Rp924 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pengendali perseroan yakni PT Harimas Tunggal Prakarsa terekam melepas 600 juta saham IMPC melalui dua kali transaksi pada 13-14 Agustus 2025.
Dengan harga penjualan di Rp660 per saham, Harimas melego 150 juta saham dengan nilai transaksi Rp99 miliar pada 13 Agustus 2025. Sehari berselang, perusahaan kembali menjual 450 juta saham atau senilai Rp297 miliar.
Alhasil, nilai penjualan yang dibukukan Harimas mencapai Rp396 miliar. Melalui aksi tersebut, kepemilikan Harimas di IMPC turun dari 24,87 miliar saham atau 44,84% menjadi 24,27 miliar saham setara 44,73%.
PT Tunggal Jaya Investama, pemegang saham perseroan, juga melepas 800 juta saham IMPC pada 13 Agustus 2025 dengan total nilai Rp528 miliar. Setelah transaksi, kepemilikan Tunggal Jaya turun dari 44,09% menjadi 42,62%.
Apabila diakumulasikan, aksi jual dua pemegang saham besar itu mencapai 1,4 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp924 miliar.
Bertepatan dengan aksi jual pemegang saham, data perdagangan menunjukkan Henan Putihrai Sekuritas membeli 150 juta saham IMPC senilai Rp99 miliar di harga Rp660 per saham lewat mekanisme negosiasi pada 13 Agustus 2025.
Aksi tersebut menimbulkan spekulasi adanya calon investor strategis yang tengah membidik IMPC. Pasalnya, sejak awal tahun (YtD), saham IMPC sudah terbang 122,97% dan meningkat 135,71% dalam sebulan terakhir.
Lonjakan itu membuat saham IMPC disuspensi oleh BEI sejak 13 Agustus 2025, setelah sehari sebelumnya melompat 25% menuju level Rp825 per saham.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Yulianto Aji Sadono mengatakan bahwa sebagai bentuk perlindungan, BEI menghentikan sementara perdagangan IMPC seiring terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
“BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham IMPC di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I tanggal 13 Agustus 2025 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut,” ujarnya.
Dari sisi kinerja, emiten bahan bangunan ini tercatat membukukan laba bersih Rp295,63 pada semester I/2025. Perolehan tersebut meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang meraih Rp272,75 miliar.
Sebelumnya, IMPC telah memperluas pasar atap Alderon ke Thailand lewat kerja sama dengan SCG Roofing Company Limited (SCGR), anak usaha The Siam Cement Public Company Limited, salah satu konglomerat Thailand.
Direktur Utama Impack Pratama Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk mendistribusikan produk atap Alderon di pasar Thailand, sekaligus menjadi bagian dari strategi ekspansi regional perseroan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.