Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) melaporkan telah menggunakan dana IPO sebesar Rp11,99 triliun hingga 31 Desember 2024. Alhasil, dana IPO BUKA yang masih tersisa adalah sebesar Rp9,33 triliun.
Mengutip laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana, BUKA menggunakan dana IPO tepatnya sebesar Rp11.994.310.041.904. Maka, sisa dana IPO BUKA hingga akhir Desember 2024 adalah sebesar Rp9.331.521.399.447.
Sebagaimana diketahui, BUKA resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021 dan menjadi perusahaan tercatat dengan nilai IPO terbesar hingga saat ini dengan hasil bersih Rp21,3 triliun.
Direktur BUKA Natalia Firmansyah menuturkan realisasi penggunaan dana IPO tersebut sebesar Rp6,90 triliun telah digunakan untuk modal kerja perseroan. Lalu sebesar Rp1,14 triliun telah digunakan sebagai modal kerja anak usaha PT Buka Mitra Indonesia, dan PT Buka Usaha Indonesia sebesar Rp16,96 miliar.
Kemudian, modal kerja entitas anak PT Buka Pengadaan Indonesia sebesar Rp35,61 miliar, modal kerja Bukalapak Pte. Ltd sebesar Rp1,05 miliar, dan modal kerja entitas anak PT Five Jack sebesar Rp1,25 miliar.
Sementara itu, dalam rencana penggunaan dana IPO, BUKA menganggarkan sebesar Rp8,53 triliun untuk modal kerja, Rp2,55 triliun untuk Buka Mitra Indonesia, dan Rp21,32 miliar untuk Buka Usaha Indonesia.
Baca Juga
Lalu, sebesar Rp106,62 miliar untuk Buka Investasi Bersama, Rp213,25 miliar untuk Buka Pengadaan Indonesia, Rp10,66 miliar untuk Bukalapak Pte. Ltd, dan Rp106,62 miliar untuk Five Jack.
BUKA juga mengalokasikan dana IPO mereka untuk pertumbuhan dan/atau pengembangan usaha BUKA dan entitas anak dan modal kerja entitas anak selain yang sudah disebutkan sebesar Rp9,94 triliun. Saat ini, penggunaan dana IPO untuk pos tersebut telah direalisasikan sebesar Rp3,89 triliun.
Sementara itu, sisa dana IPO yang didapatkan BUKA ditempatkan pada satu deposito sebesar Rp916,21 miliar di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan bunga 6,6%. BUKA juga menempatkan dana IPO mereka pada giro di tujuh bank berbeda.
Tak ketinggalan, BUKA menempatkan dana IPO mereka pada 15 obligasi pemerintah Republik Indonesia berdenominasi rupiah maupun dolar AS. Obligasi-obligasi tersebut memiliki tingkat suku bunga atau imbal hasil dengan rentang 4,13% hingga 8,38% per tahun.