Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat akan bertemu dengan Kementerian BUMN untuk membahas rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) badan usaha milik negara atau BUMN.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan dalam rencana pertemuan dengan Kementerian BUMN nanti pihaknya akan menawarkan pendampingan bagi entitas BUMN yang berminat melantai di bursa.
“Iya kami sedang komunikasi, secepatnya [pertemuan dilakukan],” ujar Nyoman saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Sebelumnya, BEI dan Kementerian BUMN telah meneken nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 27 Februari 2023. MoU ini bertujuan mendukung pengembangan pasar modal dan mempercepat pemanfaatan oleh BUMN.
Nyoman menuturkan bahwa pertemuan itu juga akan membuka diskusi terkait rencana IPO perusahaan pelat merah sesuai MoU. Meski demikian, dia belum dapat memastikan kapan pertemuan tersebut akan berlangsung.
“Jadi kan sebelumnya saya sempat bilang bahwa kami dengan Kementerian BUMN itu ada agreement. Dengan sudah adanya pemerintahan baru, tentunya kan lebih memudahkan kita nanti untuk follow up,” pungkasnya.
Direktur Utama BEI Iman Rachman juga berharap entitas anak BUMN, seperti PT Pertamina Hulu Energi, subholding pertambangan MIND ID, hingga PalmCo dapat menggelar penawaran umum perdana saham pada 2025.
Adapun, di sepanjang tahun lalu belum ada perusahaan pelat merah yang masuk dalam antrean IPO. Oleh karena itu, Iman mengharapkan ada BUMN dengan valuasi besar yang dapat melantai di Bursa pada tahun ini.
“Kami berharap pada 2025 anak perusahaan, misalnya, Pertamina, Inalum [subholding MIND], dan PTPN mungkin bisa tercatat di Bursa karena kalau dilihat market cap kita didorong oleh perusahaan-perusahaan besar yang likuid. Tentu saja yang paling ditunggu adalah BUMN di samping swasta,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan saat ini terdapat 14 BUMN yang tercatat di Bursa, sementara 23 emiten merupakan entitas anak. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia yang memiliki 28 perusahaan pelat merah di pasar saham.
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong Inalum untuk melantai di bursa. Rencananya, anak usaha holding tambang pelat merah atau MIND ID itu bakal diboyong ke pasar modal pada rentang 2026 hingga 2027.
“Saya mendukung karena MIND ID dengan seluruh anak perusahaannya sudah mulai konsolidasi,” kata Erick saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.