Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Hary Tanoe IATA Rancang Rights Issue 20,19 Miliar Saham

Emiten milik Hary Tanoesoedibjo PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) akan menggelar rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 20,19 miliar saham.
Presiden terpilih ke-47 Amerika Serikat Donald Trump bersama Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo./instagram @hary.tanosoedibjo
Presiden terpilih ke-47 Amerika Serikat Donald Trump bersama Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo./instagram @hary.tanosoedibjo

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara milik Hary Tanoesoedibjo PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) menyampaikan akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) III ke pemegang saham dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. IATA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 20,19 miliar saham dalam rights issue ini.

Berdasarkan prospektusnya, IATA menyampaikan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 20,19 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp50 per saham. Setiap pemegang lima saham memiliki 4 HMETD, dengan setiap 1 HMETD memberikan hak ke pemegangnya untuk membeli satu saham baru seri B dengan nilai nominal Rp50 setiap saham.

"Seluruh dana yang diperoleh dalam PUT III ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha perseroan," tulis manajemen IATA dalam prospektusnya, Selasa (7/1/2025).

Modal kerja dan pengembangan usaha tersebut meliputi namun tidak terbatas pada kegiatan pengarahan dan pengawasan atas kegiatan usaha atau operasional seluruh entitas anak perseroan, yaitu antara lain kegiatan eksplorasi, pengembangan infrastruktur, akuisisi lahan pertambangan, dan pengembangan sistem operasional.

IATA juga menjelaskan dalam PUT III ini, tidak terdapat pembeli siaga. Dengan demikian, apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa rights issue yang tidak dilaksanakan, maka terhadap seluruh rights issue yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan saham dari portepel.

Manajemen IATA juga menuturkan pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam PUT III akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi, yaitu maksimal 44,44% setelah penambahan modal dengan rights issue.

IATA menuturkan rights issue dapat diperdagangkan baik i dalam maupun di luar bursa efek mulai tanggal 6 Maret 2025, sampai dengan tanggal 19 Maret 2025. Pencatatan atas saham yang ditawarkan ini seluruhnya dilakukan pada BEI pada tanggal 6 Maret 2025.

Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah pada 19 Maret 2025, dengan hak yang tidak dilaksanakan ada tanggal tersebut tidak berlaku lagi.

IATA juga menjelaskan dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan, maka seluruh saham perseroan menjadi sebanyak-banyaknya 45,42 miliar saham. Saham tersebut terdiri dari 25,23 miliar saham lama, dan sebanyak-banyaknya 20,19 miliar saham baru yang berasal dari PUT III ini.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper