Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi Grup MNC, PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) menyampaikan berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak-banyaknya 2,5 miliar saham.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), IATA menuturkan private placement ini dilakukan dalam rangka selain perbaikan posisi keuangan. Private placement ini akan dilakukan dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,52 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp50 atau sebanyak-banyaknya 10 persen dari seluruh saham yang telah disetor penuh dalam IATA sebanyak 25,2 miliar saham.
Menurut manajemen, hingga saat ini tidak terdapat private placement dalam rangka selain perbaikan posisi keuangan dalam rangka program kepemilikan saham, maupun selain program kepemilikan saham yangg masih belum selesai jangka waktunya.
Private placement ini akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan dilakukan pada 16 Juni 2023.
Manajemen menuturkan private placement ini akan memberikan manfaat berupa cadangan peningkatan modal kerja IATA. IATA juga menuturkan belum memiliki keterangan mengenai calon pemodal yang akan melaksanakan private placement.
"Dana yang diperoleh dari private placement akan digunakan sebagai modal kerja di sektor pertambangan batu bara yang dikelola entitas anak IATA, baik langsung maupun tidak langsung," tulis manajemen, Rabu (14/6/2023).
Baca Juga
Entitas anak yang dimaksud adalah PT Putra Muba Coal, PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal, PT Indonesia Batu Prima Energi dan atau PT Arthaco Prima Energy.
Penggunaan dana private placement ini dapat berubah dan disesuaikan dengan kebutuhan dana IATA saat pelaksanaan private placement.
Adapun dengan adanya saham baru yang diterbitkan dalam private placement, pemegang saham IATA akan mengalami dilusi kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang diterbitkan, yaitu sebanyak-banyaknya 9,09 persen setelah private placement.