Bisnis.com, JAKARTA — Reli harga Bitcoin masih berlanjut dan telah menembus US$107.000 setelah presiden terpilih AS Donald Trump menegaskan kembali rencananya untuk membuat cadangan strategis bitcoin AS yang mirip dengan cadangan minyak strategis yang memicu antusiasme para investor kripto.
Sentimen investor juga terangkat dari masuknya MicroStrategy ke dalam indeks Nasdaq 100 yang sarat teknologi yang kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak arus masuk bagi perusahaan perangkat lunak yang menjadi pembeli bitcoin.
Mengutip Reuters pada Selasa (17/12/2024), harga Bitcoin memperpanjang kenaikan ke level tertinggi pada US$107.148 atau naik 5,43% dari Jumat (13/12/2024) lalu. Sementara itu, mata uang digital nomor 2, ether, naik 1,85% di US$3.975,70.
"Kita berada di wilayah langit biru di sini," kata Tony Sycamore, seorang analis di IG. "Angka berikutnya yang akan dicari pasar adalah US$110.000. Penurunan yang ditunggu-tunggu banyak orang tidak terjadi, karena sekarang kita punya berita ini."
Bitcoin dan kripto telah menjadi sorotan karena investor bertaruh bahwa pemerintahan Trump yang akan datang akan membawa lingkungan regulasi yang lebih bersahabat, meningkatkan sentimen seputar mata uang alternatif tersebut. Bitcoin naik sekitar 150% pada tahun 2024.
"Kami akan melakukan sesuatu yang hebat dengan kripto karena kami tidak ingin China atau siapa pun—bukan hanya China tetapi yang lain merangkulnya—dan kami ingin menjadi yang terdepan," kata Trump akhir minggu lalu.
Baca Juga
Ketika ditanya apakah ia berencana membangun cadangan kripto yang mirip dengan cadangan minyak, Trump berkata: "Ya, saya rasa begitu." Da menganjurkan hal yang sama awal tahun ini.
Pemerintah di seluruh dunia memegang 2,2% dari total pasokan bitcoin per Juli, menurut penyedia data CoinGecko. Amerika Serikat memiliki hampir 200.000 bitcoin yang bernilai lebih dari US$20 miliar pada level saat ini.
China, Inggris, Bhutan, dan El Salvador adalah negara-negara lain dengan jumlah bitcoin yang signifikan, berdasarkan data BitcoinTreasuries.
Adapun, negara-negara lain juga telah mempertimbangkan cadangan strategis mata uang kripto. Presiden Rusia Vladimir Putin awal bulan ini mengatakan bahwa pemerintahan AS saat ini melemahkan peran dolar AS sebagai mata uang cadangan dalam ekonomi global dengan menggunakannya untuk tujuan politik, yang memaksa banyak negara beralih ke aset alternatif, termasuk mata uang kripto.
"Misalnya, bitcoin, siapa yang bisa melarangnya? Tidak seorang pun," kata Putin.
Namun demikian, beberapa pihak jugas skeptis dengan rencana ini. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyamakan bitcoin dengan emas awal bulan ini. Analis juga menunjukkan bahwa langkah seperti itu akan membutuhkan waktu untuk diterapkan.
"Saya pikir kita masih perlu berhati-hati terhadap cadangan strategis BTC, dan setidaknya mempertimbangkan bahwa ini tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat," kata Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone.
"Tentu saja, komentar apa pun dari Trump yang menawarkan tingkat harapan yang lebih tinggi bahwa rencana untuk cadangan strategis sedang berkembang merupakan angin segar yang jelas, tetapi ini akan datang dengan konsekuensi yang perlu dipertimbangkan dengan cermat dan dikomunikasikan dengan baik kepada para pelaku pasar."