Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menyentuh level Rp16.000 sejak akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (13/12/2024).
Meskipun berakhir menguat pada perdagangan hari ini, Senin (16/12/2024), rupiah masih bertengger di kisaran Rp16.000 per dolar AS. Hari ini, rupiah ditutup menguat 0,04% atau 7 poin ke posisi Rp16.001 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sejumlah sentimen memengaruhi fluktuasi rupiah pada perdagangan hari ini. Dari luar negeri, pelaku pasar tetap waspada terhadap penguatan dolar AS sebelum pertemuan The Fed pekan ini.
The Fed diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya, sehingga suku bunga akan turun total 100 basis poin pada 2024.
Namun, prospek suku bunga bank sentral akan diawasi dengan ketat, terutama usai data terbaru yang menunjukkan inflasi meningkat di AS pada November 2024. Pada saat yang sama, pasar tenaga kerja tetap kuat.
"The Fed diperkirakan akan memberi sinyal lebih hati-hati atas pelonggaran di masa mendatang, yang dapat membuat suku bunga tetap tinggi dalam jangka panjang," kata Ibrahim, Senin (16/12/2024).
Baca Juga
Pergerakan rupiah yang terus berfluktuasi sepanjang tahun ini sejalan dengan pergerakan mata uang lainnya terhadap dolar AS karena ekspektasi terhadap sinyal perubahan kebijakan moneter The Fed.
Lantas, bagaimana pergerakan rupiah sepanjang tahun 2024 dibandingkan dengan mata uang lainnya di Asia?
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah tercatat telah melemah 4% sejak awal tahun ini. Rupiah sempat menyentuh level Rp16.495 per dolar AS pada Juni 2024 dan kembali menguat hingga Rp15.077 per dolar AS menyusul ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Jika dibandingkan dengan mata uang lainnya di Asia Tenggara, rupiah berada di posisi kedua yang mencatat pelemahan terdalam sepanjang tahun ini, di bawah peso yang terkoreksi hingga 6%.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang peso tercatat melemah 6,06% sejak awal tahun hingga posisi 58,756 per dolar AS pada perdagangan Senin. Peso terpantau bergerak dalam kisaran 55,53 hingga 59,249 peso per dolar AS.
Di sisi lain, sejumlah mata uang lain di regional mencatatkan penguatan sepanjang tahun 2024, di antaranya baht Thailand yang menguat 0,96% sejak awal tahun. Baht bergerak di kisaran 31.13 hingga 37,31 baht per dolar AS sepanjang tahun ini.
Selain itu, ringgit Malaysia juga tercatat menguat sepanjang 2024. mata uang Negeri Jiran ini terapresiasi 3,10% sejak awal tahun ke posisi 4,4525 ringgit per dolar AS pada perdagangan Senin. Ringgit bergerak di kisaran 4,0965 hingga 4,8036 per dolar AS sepanjang tahun.
Rupiah Mata Uang Terlemah?
Adapun nilai tukar rupiah yang mencapai Rp16.000 ternyata menjadi salah satu mata uang yang paling lemah di dunia dibandingkan dolar AS.
Menurut Forbes India, posisi mata uang terlemah di dunia diduduki oleh riyal Iran (IRR). Hingga perdagangan Senin, nilai tukar rial Iran mencapai 42.087 per dolar AS.
Posisi mata uang terlemah selanjutnya diduduki oleh dong Vietnam (VND) yang mencapai 25.395 dong per dolar AS pada perdagangan Senin. Di posisi ketiga mata uang terlemah ditempati oleh kip Laos (LAK). Nilai tukar KIP terpantau berada di posisi 21.843 KIP per dolar AS per hari ini.
Selanjutnya, mata uang terlemah ditempati oleh leone Sierra Leone (SLL) yang mencapai 22.749 SLL per dolar AS. Adapun rupiah menempati posisi mata uang ke 5 terlemah di dunia di kisaran Rp16.000 per dolar AS.