Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten pengelola gerai MR DIY, PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) telah mematok harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di batas bawah yakni Rp1.650 per saham. Bagaimana perbandingan harga saham MDIY dengan deretan emiten sejenis yang sudah melantai di Bursa?
Dalam prospektus ringkas yang dipublikasikan Kamis (12/12/2024), MDIY melaporkan telah menyelesaikan proses penawaran awal dalam rangka IPO yang berlangsung sejak 25 November 2024 hingga 3 Desember 2024.
Adapun, mengacu hasil bookbuilding, MDIY menetapkan harga penawaran IPO sebesar Rp1.650 per saham atau batas bawah dari rentang harga Rp1.650 hingga Rp1.870 yang ditawarkan dalam penawaran awal.
Dalam prospektus, MDIY juga menjelaskan bahwa penentuan harga IPO tersebut mengacu kondisi pasar pada saat hasil penawaran awal. Dengan harga saham yang ditawarkan per lembar saham sebesar Rp1.650, maka rasio perbandingan price to earnings (P/E) MDIY mencapai 77,73 per 30 Juni 2024. Adapun, rasio price to book value (PBV) MDIY mencapai 3,11 kali.
Rasio P/E dan rasio PBV itu kemudian dibandingkan dengan beberapa perusahaan publik sejenis yang tercatat di Bursa. Pada periode yang sama, emiten peritel sejenis dengan MDIY yang sudah melantai di Bursa, yakni PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) memiliki rasio P/E dan rasio PBV lebih murah. Rasio P/E ACES yakni 39,99 dan rasio PBV 2,46 kali.
Emiten ritel lainnya PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) memiliki rasio P/E dan rasio PBV yang juga lebih murah yakni masing-masing 27,31 dan 1,83 kali.
Baca Juga
Sementara, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) memiliki rasio P/E yang lebih murah dari MDIY yakni 63,64 dan rasio PBV lebih mahal dari MDIY yakni 7,05 kali.
Selain itu, pertimbangan harga IPO MDIY mengacu pada permintaan dari investor domestik dan internasional, penilaian kinerja keuangan, penilaian terhadap direksi dan manajemen, hingga status perkembangan terakhir perseroan.
Dalam prospektus sebelumnya, Manajemen MR DIY juga menjelaskan mengenai prospek pasar ritel yang disasar. Pada segmen industri ritel perlengkapan rumah tangga itu MR DIY dinilai memiliki keunggulan. "Dalam industri peritel perlengkapan rumah tangga, perseroan pemain terbesar dalam hal jumlah toko," tulis Manajemen MR DIY dalam prospektus.
MR DIY memiliki 824 toko yang telah beroperasi di seluruh Indonesia per Juni 2024. Perseroan mengoperasikan seluruh toko secara langsung dan tidak melalui sistem waralaba atau keagenan. Seluruh toko MR DIY beroperasi di atas lahan yang telah disewa. Toko-toko Perseroan memiliki lebih dari 18.000 SKU rata-rata per toko.
Terdapat sejumlah emiten ritel sejenis yang telah terlebih dahulu melantai di Bursa. ACES atau Ace Hardware misalnya memiliki 236 toko dan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) atau Mitra10 memiliki 49 toko.
Sebagaimana diketahui, MDIY akan menawarkan sebanyak 2.519.039.400 atau 2,51 miliar saham dengan nominal Rp25 per saham kepada publik melalui IPO. Jumlah tersebut terdiri atas 2.267.135.400 (9%) saham milik pemegang saham penjual Azara Alpina Sdn. Bhd. dan 251.904.000 (1%) saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan.
Dengan harga penawaran IPO saham MDIY yang dipatok Rp1.650, maka total nilai yang diperoleh MR DIY dari IPO sebesar Rp4,15 triliun.
Secara terperinci, jumlah dana hasil IPO itu masing-masing sebesar Rp415,64 miliar berasal dari penawaran umum atas saham baru dan Rp3,74 triliun dari penawaran umum atas pemegang saham Azara Alpina Sdn. Bhd.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.