Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola gerai MR DIY, PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) mencatatkan laba bersih sebesar Rp507,4 miliar pada semester I/2025.
Laba MDIY turun 5% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp534,2 miliar.
Chief Financial Officer MR DIY Indonesia, Rika Juniaty Tanzil mengatakan penurunan laba bersih disebabkan oleh inisiatif strategis, yakni investasi berkelanjutan guna pertumbuhan jangka panjang, seperti ekspansi toko dan perluasan gudang.
"Ini dampaknya [inisiatif strategis] ke profitabilitas jangka pendek. Akan tetapi, penting untuk pertumbuhan di masa yang akan datang. Dengan bisnis yang tangguh, inisiatif strategis dapat memberikan kontribusi positif pada laba jangka panjang," kata Rika dalam konferensi pers pada Kamis (31/7/2025).
Sementara, MDIY telah mencatatkan margin laba bersih yang masih terjaga, yaitu sebesar 13,6%. MDIY juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16,5% yoy menjadi Rp3,7 triliun pada semester I/2025.
Kemudian, terdapat kenaikan transaksi sebesar 11,6% yoy menjadi 47,6 juta transaksi di MR DIY.
Baca Juga
“Arus kas operasional juga terus menguat dengan peningkatan sebesar 167% menjadi Rp533 miliar, mencerminkan posisi likuiditas yang stabil," ujar Rika.
Pada semester I/2025, MR DIY juga mencatatkan penambahan 128 toko baru. Hingga Juni 2025, perseroan pun mengoperasikan 1.086 toko.
“Kami tetap berfokus pada efisiensi operasional, memahami kebutuhan konsumen, dan memperkuat fundamental bisnis kami. Pertumbuhan berkelanjutan dibangun melalui ekspansi yang konsisten, eksekusi yang solid, dan adaptasi dengan cepat terhadap dinamika pasar,” ujar Direktur Utama MR DIY Indonesia Edwin Cheah dalam keterangan tertulisnya.
Dari sisi neraca, MDIY mencatatkan jumlah aset sebesar Rp6,72 triliun dengan liabilitas sebesar Rp3,12 triliun. Sementara, ekuitas perseroan mencapai Rp3,59 triliun pada periode yang berakhir 30 Juni 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.