Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten, PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) berambisi memperluas jaringan toko baru MR D.I.Y. usai menggelar aksi penawaran umum saham perdana dengan target dana jumbo.
MDIY diketahui telah memulai masa penawaran awal alias book building sejak 25 November 2024 hingga hari ini, Selasa (3/12/2024). Total saham yang ditawarkan dalam aksi korporasi ini sebanyak-banyaknya 2.519.039.400 atau 2,51 miliar saham.
Jumlah tersebut mewakili 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Perinciannya, sebanyak 9% saham dimiliki pemegang saham penjual Azara Alpina Sdn. Bhd, dan sisanya saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan.
Sementara itu, harga penawaran initial public offering (IPO) saham MDIY berada di rentang Rp1.650 – Rp1.870 per saham. Dengan banderol ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar sekitar Rp4,15 triliun sampai Rp4,71 triliun.
Presiden Direktur MR. D.I.Y Edwin Cheah menyampaikan bahwa dengan potensi perolehan dana jumbo dari IPO, perusahaan berencana melakukan ekspansi jaringan toko baru secara ambisius dengan target pertumbuhan yang signifikan.
“Salah satu target penggunaan dana adalah memperluas jaringan toko baru di berbagai wilayah,” kata Edwin melalui keterangan tertulis, Selasa (3/12/2024).
Menurutnya, strategi ekspansi bertujuan memperkuat posisi MDIY sebagai pemimpin pasar di sektor ritel rumah tangga. Hal tersebut juga memungkinkan perusahaan untuk memperluas penetrasi pasar dan melayani kebutuhan beragam.
Edwin mengungkapkan bahwa dalam 2 tahun terakhir, perusahaan telah membuka lebih dari 500 toko baru sehingga secara total MR DIY memiliki 900 jaringan toko.
Peningkatan jumlah gerai membuat pendapatan MDIY sepanjang 2021–2023 tumbuh dengan CAGR sebesar 109% atau meningkat dari Rp894 miliar menjadi Rp3,9 triliun. Perusahaan juga membukukan laba bersih senilai Rp353 miliar pada 2023.
“Pertumbuhan pesat ini memperkuat keyakinan kami untuk terus menghadirkan solusi rumah tangga yang inovatif dan terjangkau bagi keluarga Indonesia,” tuturnya.
Adapun hingga semester I/2024, perusahaan telah mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp532,15 miliar, melesat 228,44% dari periode sama tahun sebelumnya yaitu Rp162,02 miliar.
Pertumbuhan laba bersih MR DIY sejalan dengan kinerja penjualan yang melesat 92,54% year on year (YoY) menjadi Rp3,2 triliun sepanjang periode Januari–Juni 2024.
Terkait prospek bisnis, Edwin mengeklaim industri ritel non-grocery di Indonesia cukup menjanjikan dengan proyeksi pertumbuhan rata-rata 8% hingga 2028. Potensi ini didukung stabilitas ekonomi hingga meningkatnya pendapatan masyarakat.
“Kami berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan momentum ini,” ucapnya.