Bisnis.com, JAKARTA — PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) tengah mengurus perpanjangan kontrak dua blok minyak dan gas (migas) mereka di Jawa Timur, yakni Madura Offshore dan Sampang.
Kontrak kedua blok migas itu bakal berakhir pada 2027 mendatang. Belakangan, MEDC menilai Madura Offshore dan Sampang masih prospektif untuk dikembangkan.
“Kedua blok Sampang dan Madura Offshore sedang proses perpanjangan,” kata Direktur & Chief Administrative Officer Medco, Amri Siahaan saat dikonfirmasi, Senin (2/11/2024).
Amri mengatakan keputusan untuk memperpanjang dua blok di Jawa Timur itu berdasar pada potensi sumber daya migas yang masih tersimpan dari kawasan tersebut.
Selain itu, dia mengatakan, perseroan berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas eksisting, seperti Wellhead Platform (WHP) Oyong, pipa bawah laut WHP Oyong-Onshore Processing Facilities (OPF) Grati.
Amri menuturkan rencana perpanjangan kontrak dua blok di Jawa Timur itu menjadi bagian krusial dari upaya peningkatan produksi migas Medco di sejumlah aset strategis lainnya di dalam negeri, seperti eksplorasi lanjutan Blok Corridor dan South Natuna Sea Block B.
Baca Juga
“Jadi Jawa Timur itu juga suatu area yang kita lihat, mungkin tidak sebesar kayak Natuna atau Corridor,” kata dia.
Seperti diketahui, MEDC lewat Medco Energi Madura Offshore Pty Ltd. memegang 67,5% hak partisipasi di blok Madura Offshore, sebagai operator. Sisa hak partisipasi minor dipegang oleh Petronas sebesar 22,5% dan Petrogas Pantai Madura sebesar 10%.
Sementara itu, Medco memegang 45% saham partisipasi di Blok Sampang sebagai operator. Pada blok ini, Singapore Petroleum Sampang dan Cue Sampang Pty Ltd. memegang hak partisipasi masing-masing 40% dan 15%.
Sebelumnya, Medco membidik produksi minyak dan gas sebanyak 145—150 mboepd tahun depan. Target itu hampir sama dengan volume produksi migas yang diincar tahun ini sebesar 145 mboepd.
Merujuk data perseroan, Medco merealisasikan produksi migas sebesar 153 mboepd sepanjang Januari-September 2024. Realisasi itu melampaui panduan yang disampaikan MEDC pada awal tahun ini.
“Produksi sebesar 153 mboepd, lebih rendah dari 2023 karena berkurangnya hak kelola Corridor dan divestasi Vietnam, tapi sebagian diimbangi oleh akuisisi Oman. Produksi terdiri atas 27% minyak dan 73% gas,” jelas manajemen Medco dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (5/11/2024).
Adapun, biaya produksi migas pada 2025 dipatok di bawah US$10/boe. Komponen itu sama dengan panduan MEDC tahun ini yang capaiannya hanya US$7,7/boe sepanjang 9 bulan 2024.
Sementara itu, belanja modal (capex) migas dialokasikan MEDC pada 2025 mencapai US$400 juta atau lebih tinggi dari anggaran 2024 sebesar US$350 juta. Namun, capex untuk ketenagalistrikan disiapkan sebesar US$30 juta atau lebih rendah dari US$80 juta pada tahun ini.