Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut PLN Darmawan Prasodjo Sambangi Kantor BPI Danantara, Bahas Apa?

Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo menyambangi Kantor BPI Danantara, pada hari ini, Rabu (20/11/2024).
Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo menyambangi Kantor BPI Danantara, pada hari ini, Rabu (20/11/2024). Bisnis/Abdurachman
Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo menyambangi Kantor BPI Danantara, pada hari ini, Rabu (20/11/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo menyambangi Kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara, Menteng, Rabu (20/11/2024).

Dalam kunjungan ke kantor Danantara itu, Darmawan ditemani Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital Yusuf Didi Setiarto dan Direktur Perencanaan Korportai dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo.

Rombongan PLN sampai ke kantor Danantara sekitar pukul 13.30 WIB untuk memenuhi undangan Danantara sebelumnya. Hanya saja, Darmawan serta rombongan direksi PLN lainnya belum berkomentar soal pertemuannya hari ini.

BPI Danantara membeberkan 7 BUMN dengan aset jumbo bakal menjadi pilot project atau proyek percobaan lembaga baru ini.

Tujuh perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan holding BUMN pertambangan MIND ID.

"Iya saya pikir tujuh itu yang mewakili seluruh BUMN dan itu menjadi istilahnya pilot project," ujar Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod saat ditemui awak media di Jakarta pada Selasa (19/11/2024).

Danantara secara bertahap memang disiapkan sebagai cikal bakal superholding yang bakal mengonsolidasikan berbagai aset BUMN.

Pada tahap awal, dana kelolaan atau asset under management (AUM) Danantara akan mencapai US$10,8 miliar yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA). Selanjutnya, sebanyak 7 BUMN bakal dikonsolidasikan ke dalam Danantara.

Apabila konsolidasi berjalan mulus, Danantara diproyeksikan mengelola AUM sebesar US$600 miliar atau sekitar Rp9.400 triliun. Jumlah tersebut ditargetkan bakal meningkat hingga mencapai angka US$982 miliar dalam beberapa tahun ke depan.

“Sampai dengan saat ini, belum terdapat komunikasi resmi yang ditujukan kepada perseroan terkait pembentukan BP Danantara,” kata Sekretaris Perusahaan PLN Alois Wisnuhardana lewat keterbukaan informasi, Senin (11/11/2024).

Alois menerangkan perseroannya bakal mengikuti kebijakan pemerintah selaku pemegang saham pengendali perseroan.

Di sisi lain, dia menuturkan, kinerja operasi dan bisnis perseroan tetap berjalan seperti biasannya sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan serta Rencana Jangka Pendek Perusahaan.

“Perseroan akan tetap fokus dalam mengesekusi rencana dan target bisnis yang telah ditetapkan,” kata Alois.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper