Bisnis.com, JAKARTA – Emiten grup BUMN, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) berhasil membukukan kenaikan laba bersih sepanjang kuartal III/2024 kendati penjualan periode Januari-September 2024 terpantau terkoreksi.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, PGEO membukukan pendapatan sebesar US$306,02 juta atau setara Rp4,63 triliun (Kurs Jisdor Rp15.144 per dolar AS) sepanjang kuartal III/2024. Pendapatan tersebut turun tipis 0,71% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$308,19 juta.
Pendapatan tersebut utamanya ditopang oleh penjualan uap dan listrik kepada pihak berelasi yaitu PT Indonesia Power dari 3 sumur yaitu Kamojang, Ulubelu, dan Lahendong senilai total US$112,15 juta. Kemudian kepada pihak PLN yang bersumber dari 5 sumur yaitu Kamojang, Ulubelu, Lahendonh, Lumut Balai, dan Karaha senilai total US$181,05 juta.
Selanjutnya ada production allowances pihak ketiga sebesar US$12,81 juta.
Seiring dengan turunnya pendapatan, beban pokok pendapatan dan beban langusng PGEO justru tercatat naik 4,74% menjadi US$132,19 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$126,21 juta.
Alhasil, Laba bruto perseroan tercatat turun 4,48% menjadi US$173,82 juta, dibandingkan kuartal III/2023 sebesar US$181,98 juta.
Baca Juga
Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisiensikan PGEO mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$133,99 juta atau setara Rp2,02 triliun. Angka tersebut naik tipis 0,36% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$133,50 juta.
Sementara itu, kas dan setara kas pada akhir periode tercatat sebesar US$657,64 juta atau turun 3,71%% dibanding periode September tahun sebelumnya sebesar US$682,99 juta.
Berdasarkan neraca, total aset PGEO turun menjadi US$2,94 miliar hingga 30 September 2024 dibanding posisi akhir Desember 2023 sebesar US$2,96 miliar.
Adapun, liabilitas perseroan turun menjadi US$964,65 juta dibanding akhir 2023 sebesar US$992,88 juta. Sedangkan ekuitas naik menjadi US$1,98 miliar dibanding Desember 2023 sebesar US$1,97 miliar.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.