Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp15.664 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (10/10/2024) ke level Rp15.664 per dolar AS.
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (10/10/2024) ke level Rp15.664 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,22% atau 34,5 poin ke level Rp15.664 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,07% ke level 102,85.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami pelemahan. Dolar Hong Kong misalnya melemah 0,01%, won Korea Selatan melemah 0,13%, dan peso Filipina melemah 0,21%.

Sementara, sejumlah mata uang Asia lainnya mengalami penguatan. Yen Jepang misalnya menguat 0,14%, dolar Taiwan menguat 0,09%, serta yuan China menguat 0,12%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pada perdagangan hari ini, Kamis (10/10/2024), mata uang rupiah diproyeksikan fluktuatif tetapi berpotensi ditutup melemah di rentang Rp15.610 - Rp15.730 per dolar AS.

Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi fluktuasi rupiah. Dari luar negeri, data ketenagakerjaan AS yang kuat menyebabkan dolar AS menguat. Selain itu, membuat pasar meredam skala penurunan suku bunga yang diharapkan. 

Meski begitu, masih terdapat 85% peluang penurunan suku bunga acuan dengan tingkat 25 basis poin yang diperhitungkan mengacu CME FedWatch. Lalu, kemungkinan kecil The Fed akan membiarkan suku bunga tidak berubah. 

Laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada September yang akan dirilis pada hari ini menjadi bagian utama perhatian investor dalam sepekan perdagangan.

Investor juga tetap fokus pada China setelah hari yang bergejolak di pasar China dan Hong Kong. Pemerintah China sendiri optimistis akan mencapai target pertumbuhan setahun penuh, tetapi menahan diri untuk tidak memperkenalkan langkah-langkah fiskal yang lebih kuat.

Dari dalam negeri, terdapat sentimen atas hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per September 2024 yang mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2024 yang berada pada level optimis, yakni sebesar 123,5.

Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) per September 2024 tercatat masing-masing sebesar 113,9 dan 133,1. Pada September 2024, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran. Peningkatan IKK tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp3,1 juta–Rp4 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper