Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Pemeriksaan OJK Soal Dugaan Perdagangan Semu Saham Prajogo BREN & CUAN

OJK masih melakukan upaya pemeriksaan atas adanya indikasi perdagangan semu atau manipulasi pasar pada saham BREN dan CUAN milik Prajogo Pangestu.
OJK masih melakukan upaya pemeriksaan atas adanya indikasi perdagangan semu atau manipulasi pasar pada saham BREN dan CUAN milik Prajogo Pangestu.
OJK masih melakukan upaya pemeriksaan atas adanya indikasi perdagangan semu atau manipulasi pasar pada saham BREN dan CUAN milik Prajogo Pangestu.

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih melakukan upaya pemeriksaan atas adanya indikasi perdagangan semu atau manipulasi pasar di saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).

Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK Aditya Jayaantara mengatakan pemeriksaan sedang dilakukan dari berbagai aspek. "[Pemeriksaan] sudah beberapa Minggu ini dilakukan," ujarnya setelah acara The 10th IFA International Conference pada Rabu (9/10/2024) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurutnya, pemeriksaan yang dijalankan oleh OJK menyasar pada berbagai pola dan periode transaksi. "Ada periode-periodenya. Kita cek," tutur Aditya.

Namun, Aditya belum bisa memastikan kapan hasil pemeriksaan atas transaksi perdagangan dua emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu itu rampung.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan setiap temuan atas pemeriksaan transaksi perdagangan saham CUAN dan BREN akan dievaluasi sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku. Apabila terbukti ada pelanggaran, OJK akan melakukan penegakan hukum secara tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain tindakan pemeriksaan, dalam kegiatan pengawasan transaksi saham, termasuk di antaranya BREN, OJK melakukan analisis atas pergerakan harga saham sesuai prosedur yang berlaku. Tujuannya untuk mendeteksi adanya ketidakwajaran dalam perdagangan saham dimaksud.

Adapun, BREN dan CUAN memang telah mencatatkan lonjakan harga saham sejak melantai di Bursa atau mencatatkan penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) pada tahun lalu.

BREN mencatatkan harga saham IPO sebesar Rp780 per lembar. Lalu, harga saham BREN melonjak dan mencatatkan nilai tertinggi pada bulan lalu di level Rp12.100. Artinya, harga saham BREN melonjak 1.451%.

Pada perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (3/10/2024), harga saham BREN menguat tipis 0,37% ke level Rp6.775. Harga saham BREN turun 3,58% dalam sepekan dan turun 41,52% dalam sebulan.

Kinerja jeblok BREN baru-baru ini terjadi seiring dengan pengumuman FTSE Russel pada bulan lalu yang menyampaikan notifikasi penghapusan saham BREN dari indeks FTSE Russell.

FTSE Russel menjabarkan pihaknya telah melakukan kajian terhadap saham BREN dari sisi panduan 'Free Float Restrictions' atau restriksi batas minimal saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik.

Kajian itu didasarkan pada 'FTSE Russell Recalculation Policy and Guidelines' untuk menghindari konsentrasi tinggi pemegang saham tertentu dalam saham yang masuk dalam konstituen indeks FTSE.

Hasilnya, BREN dinilai tidak sesuai dengan panduan 'Free Float Restrictions' yang disusun FTSE karena empat pemegang saham pengendali menguasai 97% dari total saham yang diterbitkan oleh Barito Renewables Energy.

Sementara CUAN mencatatkan harga saham IPO di level Rp220 per lembar. Harga saham CUAN juga melonjak ke level tertinggi yakni Rp13.750. Artinya, harga saham CUAN melonjak 6.150%.

Kini, harga saham CUAN turun 0,7% ke level Rp7.075 per lembar pada perdagangan sesi pertama hari ini. Harga saham CUAN turun 5,03% dalam sepekan dan turun 22,25% dalam sebulan perdagangan.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper