Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intervensi Prajogo Belum Mampu Memantik Kinerja Saham BREN

Manuver Prajogo Pangestu mengakumulasi saham Barito Renewables Energy belum mampu memulihkan kinerja saham BREN yang tertekan usai terdepak dari Indeks FTSE.
Manuver Prajogo Pangestu mengakumulasi saham Barito Renewables Energy belum mampu memulihkan kinerja saham BREN yang tertekan usai terdepak dari Indeks FTSE.
Manuver Prajogo Pangestu mengakumulasi saham Barito Renewables Energy belum mampu memulihkan kinerja saham BREN yang tertekan usai terdepak dari Indeks FTSE.

Bisnis.com, JAKARTA — Manuver Prajogo Pangestu mengakumulasi saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) belum mampu memulihkan kinerja saham BREN yang tertekan usai terdepak dari Indeks FTSE Russel pada 19 September 2024 lalu.

Pada perdagangan awal pekan ini, Senin (7/10/2024). Saham BREN ditutup turun 2,88% ke level Rp6.750 per lembar. Mahar tersebut juga mencerminkan pelemahan 36,34% dalam sebulan terakhir. Adapun, sepanjang tahun berjalan 2024, saham BREN telah terkoreksi 9,70%.

Sepanjang perdagangan dua pekan terakhir, BREN juga dihadapkan pada tekanan jual investor asing. Pada periode 23 hingga 27 September 2024, BREN mencatatkan net foreign sell sebesar Rp1,1 triliun, berada di posisi kedua emiten yang dilego asing terbesar setelah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang mencatatkan net foreign sell sebesar Rp3,5 triliun.

Selanjutnya pada periode 30 September hingga 4 Oktober 2024, saham BREN tercatat dilepas invesor asing sebesar Rp90,1 miliar, atau berada di urutan ke-6 saham yang paling banyak membukukan net foreign sell.

“Sepertinya kepercayaan pasar belum sepenuhnya pulih sejak terakhir berita FTSE dan berbeda ketika Full Periodic Call Auction (FCA) ketika pak Prajogo Pangestu melakukan pembelian dan harga saham BREN langsung pulih,” kata Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus saat dihubungi, Senin (7/10/2024).

Angga menambahkan sentimen yang mendera BREN kali ini relatif lebih berdampak serius bagi emiten ketimbang polemik papan pemantauan khusus pada akhir Juni 2024 lalu.

“Jadi kali ini berbeda karena melibatkan institusi global seperti FTSE dan MSCI kedepannya mungkin,” kata dia.

Angga merekomendasikan investor untuk tetap menunggu sembari mempelajari gerak saham BREN di tengah sentimen FTSE Russel yang masih berlanjut bulan ini.

“Untuk saham-saham Prajogo karena mayoritas baru breakdown dari support lebih baik wait and see dulu tunggu pembalikan secara teknikal,” kata dia.

Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan manuver Prajogo belum kelihatan signifikan mengerek kinerja saham BREN lantaran tren outflow dana asing yang ikut dipengaruhi stimulus People's Bank of China (PBOC).

“Efek masih belum terlalu signifikan ke pergerakan harga saham emiten terkait, dikarenakan foreign outlflow masih terus terjadi di market,” kata Miftahul.

Setali tiga uang, Miftahul merekomendasikan investor untuk wait and see terhadap saham BREN. Dia beralasan pergerakan saham BREN masih rentan.

“Untuk saat ini kami masih merekomendasikan wait and see terlebih dahulu untuk saham saham grup Prajogo Pangestu,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Prajogo Pangestu belakangan intensif menambah porsi kepemilikannya di BREN sejak akhir semester I/2024.

Akumulasi terakhir tercatat pada periode 2 Oktober 2024 sampai dengan 3 Oktober 2024, saat harga saham BREN melanjutkan koreksi di tengah sentimen keluarnya emiten itu dari dari Indeks FTSE Russel pada akhir September 2024 lalu.

Saat itu, Prajogo Pangestu membeli sebanyak 26,61 juta lembar saham BREN dengan nilai transaksi ditaksir sekitar Rp181 miliar.

Secara rinci, salah satu orang terkaya di Indonesia itu membeli sebanyak 16,71 juta lembar saham BREN dengan harga rata-rata Rp6.776 per lembar pada pada 2 Oktober 2024.

Kemudian Prajogo melanjutkan pembelian saham BREN pada 3 Oktober 2024 dengan jumlah sebanyak 9,89 juta lembar di harga rata-rata Rp6.845 per lembar.

"Tujuan [transaksi] untuk investasi pribadi dengan status kepemilikan langsung," jelas Director and Corporate Secretary BREN, Merly lewat keterbukaan, Kamis (3/10/2024).

Merly mengatakan akumulasi beli Prajogo Pangestu di BREN dilatarbelakangi kepercayaan akan pertumbuhan bisnis perseroan.

“Bapak Prajogo menambah kepemilikan saham sebanyak 26.611.600 lembar yang dilakukan pada tanggal 2 dan 3 Oktober  2024,” katanya.

Lewat pembelian saham BREN itu, Prajogo kini memiliki sebanyak 119,78 juta lembar saham BREN atau setara 0,08%.

Adapun, sebelum transaksi berlangsung jumlah lembar saham BREN yang dimiliki Prajogo sebanyak 93,17 juta lembar atau setara dengan 0,06%.

Sebelumnya, Prajogo lebih dahulu membeli saham BREN sebanyak 10 juta lembar pada Rabu (12/6/2024) di tengah polemik FCA kala itu.

Adapun pada perdagangan di hari tersebut, saham BREN naik 9,9% atau tumbuh 725 poin ke level Rp8.025. Sementara itu dua hari sebelumnya Senin (10/6/2024), Prajogo telah mengakumulasi 37,84 juta saham BREN.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper