Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor Emas Dibeli Antam Rp1.319.000 per Gram, Begini Nasib Borong Setelah Lebaran

Pembeli emas Antam setelah Lebaran 2024 masih harus gigit jari meski pergerakan harga buyback memecahkan rekor baru.
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Para pembeli emas Antam setelah Lebaran 2024 belum menikmati potensi cuan meski pergerakan harga buyback kembali memecahkan rekor.

Berdasarkan data dari laman resmi logammulia.com Minggu (6/10/2024), harga buyback emas Antam dibanderol Rp1.319.000 per gram. Posisi itu menjadi yang tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH).

Sebagai catatan, harga buyback emas batangan Antam LM mengikuti pergerakan harga dunia. Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). Adapun, PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback. 

Buyback emas merupakan transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk logam mulia, logam batangan, maupun perhiasan. Biasanya, harga yang dibanderol lebih rendah dari harga jual saat itu. 

Kendati demikian, buyback emas masih bisa mendatangkan keuntungan apabila terdapat selisih besar antara harga jual dan harga buyback.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis pada Minggu (6/10/2024), harga jual emas Antam untuk ukuran 1 gram berada di Rp1.324.000 pada 12 April 2024 atau dua hari setelah Lebaran 2024. Artinya, terdapat risiko kerugian Rp5.000 mengacu kepada harga buyback emas Antam terkini.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$2.649,69 per ons setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di US$2.685,42 pekan lalu. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup 0,4% lebih rendah di US$2.667,80.

Pertumbuhan lapangan kerja di AS yang meningkat pada September dan tingkat pengangguran turun ke 4,1%, meredakan tekanan pada Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakan yang dilaksanakan 6-7 November mendatang.

"Harga emas anjlok karena laporan upah AS yang kuat tampaknya akan mengunci 25 bps pada November. Revisi bulan lalu juga lebih tinggi, yang belum pernah kita lihat selama berbulan-bulan, sementara tingkat pengangguran menurun meskipun partisipasi tetap datar," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York, dikutip Sabtu (5/10/2024).

Atas indikator tersebut, indeks dolar AS melonjak ke level tertinggi tujuh minggu setelah data tersebut, membuat harga emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Oleh karena itu, trader emas mengurangi ekspektasi untuk pemotongan suku bunga sebesar 50 bp pada bulan November menjadi hampir 0% dari 28% sebelum data payroll AS.

"Menuju akhir pekan dan ketegangan geopolitik sedang memuncak, akan benar-benar membatasi cakupan akun yang bersedia menjual emas," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper