Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arah Harga Emas Setelah Tembus Rekor Baru US$2.646

Meski harga emas terus mencetak kenaikan, ada indikasi bahwa reli ini mungkin berlebihan.
Emas batangan di stan Advantage Gold di National Harbor, Maryland, Amerika Serikat. Bloomberg/Al Drago
Emas batangan di stan Advantage Gold di National Harbor, Maryland, Amerika Serikat. Bloomberg/Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas di pasar spot hari ini (23/9/2024) kembali mencatatkan rekor tertinggi menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat. Harga emas di pasar spot naik 1,3% ke level US$2.620,63 per troy ounces pada perdagangan Jumat (20/3/2024) lalu, sementara kontrak emas berjangka Amerika Serikat bertahan lebih tinggi 1,2% di level US$2.646,20 per troy ounces, meski demikian pada pukul 15.23 WIB posisi harga emas berada di level US$2.618,94 per troy ounce atau turun 0,11%. 

Pasar mencermati harga emas karena menakar kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) sebesar 50 basis poin. Penurunan ini diperkirakan akan menjadi awal dari serangkaian pemotongan suku bunga yang lebih agresif.

Para pelaku pasar sedang memantau prospek suku bunga menjelang rilis sejumlah data penting, seperti pengeluaran konsumsi pribadi dan klaim pengangguran di AS, yang dijadwalkan pekan ini. Data tersebut diperkirakan akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang langkah The Fed ke depan.

Gubernur The Fed Christopher Waller pada Jumat lalu menyatakan kemungkinan mendukung pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan bank sentral bulan November dan Desember, jika perekonomian berjalan sesuai ekspektasi. Namun, ia juga membuka kemungkinan pemotongan suku bunga hingga 50 basis poin jika pasar tenaga kerja menunjukkan pelemahan.

Meski harga emas terus mencetak kenaikan, ada indikasi bahwa reli ini mungkin berlebihan. Indeks kekuatan relatif emas selama 14 hari berada di sekitar angka 70, yang oleh sebagian investor dianggap sebagai tanda bahwa pasar sudah dalam kondisi overbought.

Selain itu, hedge fund dan spekulan dilaporkan terus menambah posisi beli pada Comex, dengan posisi net-long emas batangan mencapai level tertinggi dalam empat tahun terakhir, berdasarkan data Commodity Futures Trading Commission.

"Momentum bullish memang kuat, namun saya cenderung berhati-hati dalam jangka pendek," ujar Christopher Wong, ahli strategi valas di Oversea-Chinese Banking Corp. Menurutnya, harga emas mungkin akan mendapatkan dukungan teknis di kisaran US$2.580 per troy ounce.

Tingginya harga emas juga didukung oleh permintaan aset safe haven, seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Konflik antara Hizbullah dan Israel dikhawatirkan dapat meluas menjadi krisis regional yang lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper