Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Evaluasi Indeks ESG: Emiten Prajogo (TPIA) & Boy Thohir (BFIN) Out!

BEI lakukan evaluasi mayor terhadap Indeks ESG Leaders. Saham TPIA, BFIN, dan ASSA keluar dari perhitungan indeks.
Prajogo Pangestu. Bisnis
Prajogo Pangestu. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu dan Boy Thohir keluar dari Indeks ESG Leaders alias IDXESGL periode September 2024 – Maret 2025. Emiten tersebut, yaitu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dan PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN). 

Berdasarkan pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/9/2024), total ada tiga saham yang keluar dari Indeks ESG Leaders. Selain TPIA dan BFIN, saham PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) ikut terlempar dari penghitungan indeks. 

Sebagai gantinya, BEI memasukan saham PT Avia Avian Tbk. (AVIA), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA). Periode efektif konstituen ini akan berlaku mulai 18 September 2024 hingga 18 Maret 2025. 

Indeks ESG Leaders merupakan indeks beranggotakan 30 emiten. Indeks ini mengukur kinerja harga dari saham dengan penilaian Environmental, Social, dan Governance (ESG).

Emiten yang sahamnya masuk dalam indeks ini juga tidak terlibat dalam kontroversi secara signifikan, serta memiliki likuiditas transaksi dan kinerja keuangan yang baik.

Adapun penilaian ESG dan analisis kontroversi dilakukan oleh sustainalytics berupa skor ESG Risk Rating dalam rentang 0 hingga 100. Semakin kecil angkanya, maka skor ESG kian baik.

Sampai dengan penutupan perdagangan Selasa (10/9/2024), Indeks ESG Leaders menguat 7,48% year-to-date (YtD) menuju posisi 167,35. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 6,72%.  

Tim Riset Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer sempat mengatakan salah satu faktor penguatan Indeks ESG Leaders disebabkan oleh kenaikan harga saham dari sebagian besar konstituen.

“Terlebih lagi, saham-saham di indeks ini memiliki rekam jejak serta kinerja yang relatif stabil. Selain itu, kebanyakan merupakan saham first liner,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Saham first liner merupakan saham level pertama yang diisi perusahaan blue chip. Saham ini biasanya memiliki fundamental dan kinerja kuat dengan kapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun.

Hal itu, kata Miftahul, membuat performa Indeks ESG Leaders mampu menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja IHSG ataupun indeks bergengsi lainnya.

  

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper