Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Grup Agung Sedayu dan Salim, PIK 2 (PANI) Belanja Landbank 232 Hektare

Emiten properti Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, PIK2 (PANI) membelanjakan dana hasil private placement senilai Rp6,5 triliun untuk membeli cadangan lahan.
Foto udara kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang dikembangkan oleh PANI./pik2.com
Foto udara kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang dikembangkan oleh PANI./pik2.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) membelanjakan dana hasil private placement senilai Rp6,5 triliun untuk membeli cadangan lahan. 

Christy Grassela, Sekretaris Perusahaan Pantai Indah Kapuk Dua, mengatakan perusahaan telah merampungkan dua seri Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan total penerimaan modal baru sebesar Rp 6,5 triliun. 

Dalam aksi korporasi ya dirampungkan pada Agustus 2024 itu, PANI menerbitkan 1,25 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp5.200 per saham. 

Dana yang diperoleh melalui PMTHMETD I dan II tersebut telah digunakan PANI untuk ekspansi bisnis melalui anak perusahaan yang dimiliki 99,9% yaitu PT Panorama Eka Tunggal. 

“Dana PMTHMETD Rp6,5 triliun telah kami belanjakan Panorama untuk membeli landbank seluas 232 ha di PIK2 yang diperuntukkan proyek komersial dan residensial di masa depan,” ujarnya dalam Pubex Live 2024, Rabu (28/8/2024). 

Dengan tambahan tersebut, lanjut Christy, PANI saat ini memiliki total cadangan lahan seluas 1.850 hektare. 

Menurutnya, transaksi pembelian landbank oleh Panorama Eka Tunggal dilaksanakan dengan valuasi yang minimal apabila dibagi dengan rata-rata harga tanah per meter persegi. 

Landbank itu bisa kami olah dan kembangkan menjadi proyek perumahan dan komersial dengan margin jauh lebih tinggi dari pada biaya akuisisi tersebut,” imbuhnya. 

Di sisi kinerja keuangan, PANI meraih pendapatan sebesar Rp1,3 triliun sepanjang semester I/2024. Dia menjelaskan penambahan entitas anak PANI berkontribusi besar pada perolehan laba kotor yang dibukukan oleh PANI selama 6 bulan pertama tahun ini.

Pada saat yang sama, PANI membukukan lonjakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 35% secara tahunan dari Rp211 miliar menjadi Rp286 miliar. 

“Hal ini dapat diraih karena PANI berhasil mengkonsolidasikan tambahan anak perusahaan pada akhir tahun 2023 yang didanai rights issue kedua sebesar Rp 10,5 triliun,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper