Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran Resesi AS Mereda, Harga Minyak Dunia Bergerak Positif Pekan Ini

Harga minyak masih mengarah menuju penguatan secara mingguan seiring dengan rilis data ekonomi AS yang meredakan kekhawatiran resesi.
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak terpantau turun tipis di awal perdagangan Asia pada Jumat (16/8/2024). Namun, harga minyak masih mengarah ke penguatan secara mingguan seiring dengan rilis data ekonomi AS yang meredakan kekhawatiran investor tentang potensi resesi di negara konsumen minyak terbesar tersebut.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 16 sen, atau 0,2%, menjadi US$80,88 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 23 sen, atau 0,3%, menjadi US$77,93 per barel.

Adapun, secara mingguan, harga minyak Brent diperkirakan naik 1,6%, sementara WTI berada di jalur kenaikan sekitar 1,5%.

Pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh optimisme baru investor terhadap pertumbuhan ekonomi AS setelah serangkaian rilis data pekan ini. Pada Kamis kemarin, laporan pemerintah menunjukkan penjualan ritel AS naik 1% bulan lalu, jauh di atas perkiraan pasar yang memperkirakan kenaikan 0,3%. 

Selain itu, data lain menunjukkan lebih sedikit orang Amerika yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran pada minggu lalu.

“Data ekonomi AS yang dirilis minggu ini telah membantu meredakan kekhawatiran akan memperlambat tajamnya perekonomian AS,” kata analis di konsultan energi FGE.

Mereka mencatat pasar minyak kini akan kembali fokus sepenuhnya pada fundamental dan geopolitik. Selain itu, pelaku juga mengantisipasi serangan balasan dari Iran terhadap Israel atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran.

Putaran baru perundingan telah dimulai pada Kamis untuk gencatan senjata dalam perang Gaza Di tengah serangan yang terus dilakukan pasukan Israel terhadap wilayah kantong Palestina. Pembicaraan yang diboikot oleh Hamas tersebut diperpanjang dan akan dilanjutkan di ibu kota Qatar, Doha, pada hari Jumat.

Adapun, sentimen yang memberatkan harga minyak adalah sinyal permintaan dari AS dan China masih lemah. Persediaan minyak mentah AS tercatat mengalami kenaikan yang mengejutkan pasar pada awal pekan ini.

Sementara itu, kilang-kilang di China secara tajam menurunkan tingkat pemrosesan minyak mentah pada bulan lalu karena lemahnya permintaan bahan bakar.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Senin memangkas prospek permintaannya untuk tahun ini dengan alasan ekspektasi Permintaan yang lebih lemah dari China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper