Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Targetkan Kapitalisasi Pasar US$1 Triliun, Simak 3 Katalis Pendorongnya

Terdapat tiga katalis utama yang bisa mempengaruhi kapitalisasi pasar saham yang ditargetkan BEI menembus angka US$1 Triliun.
Terdapat tiga katalis utama yang bisa mempengaruhi kapitalisasi pasar saham yang ditargetkan BEI menembus angka US$1 Triliun. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Terdapat tiga katalis utama yang bisa mempengaruhi kapitalisasi pasar saham yang ditargetkan BEI menembus angka US$1 Triliun. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan kapitalisasi pasar saham bisa menembus angka US$1 triliun pada tahun ini, dari posisi saat ini berada di angka US$773 miliar.

CEO STAR Asset Management, Hanif Mantiq mengatakan terdapat tiga katalis yang bisa mempengaruhi kapitalisasi pasar saham tersebut.

Dia menjelaskan, katalis pertama yaitu suku bunga. Menurutnya, suku bunga ke depannya akan cenderung turun.

"Jadi tahun ini akan turun 25 basis, Fed Fund Rate 25 basis di bulan September. Lalu kemudian itu saya kira akan diikuti oleh Bank Indonesia. Karena Bank Indonesia ini, dia targetnya dua.  Pertama rupiah, kedua inflasi. Inflasinya already low, tapi rupiahnya kemarin tuh melemah, sampai di atas Rp16.500 ya sempat ya," katanya, saat ditanyai awak media, di Jakarta, pada Kamis (15/8/2024).

Meski begitu, dia mengatakan kalau dilihat sekarang, faktor tekanannya sudah mereda, dan rupiah sudah kembali di level Rp15.700.

"Jadi saya kira ketika Amerika menurunkan suku bunganya, rupiah kita cenderung menguat. Sama seperti sebelumnya, ketika mereka menaikkan suku bunga, rupiah kita melemah. Jadi itu katalis pertama," ujarnya.

Selanjutnya, katalis kedua, yaitu pertumbuhan. Dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nanti akan tercermin ke pertumbuhan perusahaan yang ada di Indonesia.

"Nah pertumbuhan itu kalau ekonomi mungkin dikisar 5%.Tapi pertumbuhan perusahaan itu tergantung usahanya. Tapi banyak sekali yang sudah menyatakan dia bisa tumbuh double digit ya. Di atas 10% pertumbuhan perusahaan," ucapnya.

Kemudian, katalis ketiga yaitu juga dari sisi valuasi. Dia mengatakan bahwa saat ini valuasi itu sudah sangat murah sekali.

"Di kisaran price to earning ratio 12 kali. Itu di bawah rata-rata, biasanya 13 kali. Jadi dari sisi valuasi masih murah," tambahnya.

Dia menjelaskan bahwa tiga katalis tersebut yang mempengaruhi kapitalisasi pasar saham, di antaranya dari sisi suku bunga yang rendah, dari sisi pertumbuhan yang kini cukup tinggi, dan dari sisi valuasi yang masih murah.

Untuk diketahui, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy memaparkan kinerja IHSG yang terus terdongkrak naik.

Dia mengatakan jika tidak ada gejolak yang signifikan di pasar, bukan tidak mungkin kapitalisasi pasar akan terus meningkat signifikan, dengan optimistis bisa menembus angka di US$1 triliun pada tahun ini.

IHSG mencapai rekor tertinggi pada penutupan perdagangan kemarin, yang ditutup menguat 1,08% ke level 7.436,039 pada perdagangan Rabu (14/8/2024).

Level tersebut merupakan rekor tertinggi baru yang diukir IHSG setelah ditutup melampaui rekor sebelumnya 7.433 pada 14 Maret 2024.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper