Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah diproyeksi menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (13/8/2024), meski masih dibayangi oleh fluktuasi pasar.
Kemarin, rupiah ditutup melemah ke posisi Rp15.955 per dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan Senin (12/8/2024) dengan turun 0,19% atau 30,5 poin. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau menguat 0,07% ke posisi 103,027.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,53%, peso Filipina melemah 0,10%, dan ringgit Malaysia melemah 0,73%.
Lalu, dolar Taiwan melemah 0,18%, dolar Singapura melemah sebesar 0,07%, yuan China melemah 0,18%, baht Thailand melemah 0,11%, rupee India melemah 0,01%, dan won Korea turun 0,47%. Sementara itu, hanya dolar Hong Kong yang menguat sebesar 0,01%.
"Untuk perdagangan Selasa [13/8/2024], mata uang rupiah fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.900-Rp15.090 per dolar AS," ungkapnya, dikutip Selasa (13/8/2024).
Rupiah diproyeksi kembali bergerak fluktuatif pada perdagangan Rabu (14/8/2024). Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah berpotensi ditutup menguat direntang Rp15.750-Rp15.860 per dolar AS.
Ibrahim menjelaskan bahwa indeks dolar bergerak tipis terhadap mata uang lainnya, memperpanjang kinerja semalam yang lesu, karena antisipasi menjelang data inflasi utama AS pada pekan ini, yang kemungkinan akan menjadi faktor dalam prospek penurunan suku bunga.
Menurutnya, fokus pekan ini akan tertuju pada data indeks harga konsumen dari AS, yang akan dirilis pada Rabu mendatang. Pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi sedikit mereda pada Juli.
Tanda-tanda penurunan inflasi yang lebih lanjut memberi Federal Reserve lebih banyak dorongan untuk memangkas suku bunga, terutama di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa ekonomi AS menuju resesi.
Dia menjelaskan bahwa pasar terbagi atas pemotongan 25 dan 50 basis poin pada September, dengan data inflasi pada Rabu nanti, kemungkinan akan memberikan lebih banyak wawasan tentang potensi pemotongan.
Adapun di luar data inflasi, pembacaan produksi industri dan penjualan eceran juga akan memberikan lebih banyak isyarat tentang ekonomi terbesar di dunia pada pekan ini.
Mata uang rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.832 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (13/8/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan menguat 0,77% atau 122,5 poin ke posisi Rp15.832 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau menguat 0,09% ke posisi 103,049.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,42%, baht Thailand melemah 0,05%, dan won Korea melemah 0,15%.
Sementara itu, mata uang yang menguat di antaranya ringgit Malaysia menguat 0,15%, yuan China menguat 0,10%, dolar Hong Kong menguat sebesar 0,02%, peso Filipina menguat 0,62%, dolar Taiwan menguat 0,02%, dolar Singapura menguat sebesar 0,10%, dan rupee India stagnan 0,00%.
Mata uang rupiah berbalik arah dan dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (13/8/2024).
Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka naik 5 poin ke level Rp15.950 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Nilai tukar rupiah lanjut menguat 0,23% atau 36 poin ke posisi Rp15.914 per dolar AS pada awal perdagangan Selasa (13/8/2024).
Menghijaunya rupiah di hadapan greenback berbalik dari pelemahan rupiah sebesar 0,19% atau 30,5 poin ke level Rp15.955 per dolar AS pada Senin (12/8/2024). Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau melemah 0,03% ke posisi 103,103.