Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham-saham BUMN Karya WIKA, PTPP, ADHI Kompak Melonjak Sesi I

Tiga saham emiten BUMN karya yakni WIKA, PTPP dan ADHI melonjak pada perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat (9/8/2024).
Tiga saham emiten BUMN karya yakni WIKA, PTPP dan ADHI melonjak pada perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat (9/8/2024).Bisnis/Abdurachman
Tiga saham emiten BUMN karya yakni WIKA, PTPP dan ADHI melonjak pada perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat (9/8/2024).Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga saham emiten BUMN karya yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) melonjak pada perdagangan sesi pertama, Jumat (9/8/2024).

Berdasarkan data RTI Infokom, penguatan saham BUMN karya dipimpin oleh WIKA lewat kenaikan sebesar 7% menuju level Rp214 per lembar. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 116,4 juta lembar dengan nilai turnover Rp24,93 miliar.

Selanjutnya saham ADHI yang mencetak kenaikan 6,78% ke angka Rp252 per lembar. Nilai transaksi mencapai Rp14,35 miliar dengan volume saham mencapai 57,13 juta lembar.

Adapun saham PTPP melompat 4,89% menuju level Rp386 per saham. Sepanjang perdagangan hari ini, total volume saham perseroan yang ditransaksikan mencapai 55,03 juta lembar dengan nilai Rp21,30 miliar. Total kapitalisasi pasar PTPP tercatat sebesar Rp2,39 triliun.

Kenaikan saham BUMN karya sejalan dengan gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 42,12 poin atau 0,59% menuju posisi 7.237,24. Total ada 358 saham yang meningkat, 182 saham menurun, dan 227 saham stagnan.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa penguatan IHSG pada sesi pertama didukung oleh beberapa sektor-sektor yang meningkat signifikan, serta apresiasi nilai tukar rupiah menuju level 15.892 pada siang ini.

“Secara teknikal, indikator MACD menunjukkan histogram negatif yang mulai menyempit, disertai dengan sinyal golden cross,” ujarnya dalam publikasi riset.

Selain itu, stochastic RSI menunjukkan pergerakan yang terus meningkat setelah berhasil menembus level pivotnya. IHSG diperkirakan menguji level resistance di level 7.275.

Menyitir data Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa sektor yang mengalami apresiasi pada perdagangan sesi pertama, antara lain indeks saham industri sebesar 0,72%, indeks basic material naik 1,35%, dan indeks properti menguat 0,89%.

Sebelumnya, Retail Research Analyst BNI Sekuritas Muhammad Lutfi Permana mengatakan bahwa IHSG kemungkinan kembali menguat karena didukung oleh data domestik, seperti indeks keyakinan konsumen (IKK) hingga terkait cadangan devisa.

“Data domestik yang masih bagus seperti IKK bulan juli yang sebesar 123,4 yang naik tipis dibandingkan 123,3 pada bulan sebelumnya dan cadangan devisa RI yang naik sebesar US$5,2 miliar dibandingkan periode sebelumnya,” ujar Lutfi.

Di sisi lain, dia mengatakan data tenaga kerja AS menunjukan hasil yang lebih baik dari perkiraan. Ini dinilai bakal meredakan kekhawatiran investor terhadap ekonomi AS yang semakin memburuk yang mengarah ke resesi.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper