Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) menepis isu dugaan insider trading sebelum pengumuman rencana akuisisi oleh Grup Sinar Mas Land, yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE).
Sekretaris Perusahaan Suryamas Dutamakmur Hendri Soma Dinata menyampaikan bahwa tidak ada jajaran komisaris ataupun direksi yang membeli saham sebelum pengumuman BSDE untuk mengakuisisi 91,99% saham SMDM.
“Tidak ada direksi maupun komisaris SMDM yang membeli saham perseroan sebelum pengumuman resmi akuisisi,” ujarnya dalam paparan publik insidentil yang diselenggarakan secara daring pada Kamis (8/8/2024).
Melansir laman Investopedia, insider trading atau biasa disebut dengan istilah ‘perdagangan orang dalam’ merupakan praktik perdagangan saham oleh seseorang yang memiliki informasi material nonpublik terkait perusahaan tersebut.
Adapun harga saham SMDM saat ini bertengger di level Rp486 per saham. Banderol ini menguat 154,45% dalam satu bulan terakhir, dan melonjak 179,31% selama tiga bulan. Saham SMDM pun sempat disuspensi pada 5 Agustus 2024.
Dalam perkembangan sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menindaklanjuti terkait analisis transaksi saham sejumlah emiten, yakni PT Meratus Jasa Prima Tbk. (KARW), PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU), dan SMDM.
Baca Juga
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menyatakan bahwa setiap informasi hasil pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Untuk menentukan apakah ada indikasi insider trading, OJK melakukan prosedur pemeriksaan untuk membuktikan apakah transaksi saham tersebut memenuhi kriteria pelanggan terkait transaksi orang dalam,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sebagaimana diketahui, BSDE berencana mengambil alih 91,99% saham SMDM, yang digenggam oleh Top Global Limited atau TGL.
Berdasarkan dokumen yang dirilis Grup Sinar Mas Land, nilai transaksi atas pengambilalihan 4,39 miliar saham itu mencapai 195,2 juta dolar Singapura atau setara dengan Rp2,36 triliun.
Sesuai perjanjian bersyarat (CSPA), BSDE sebagai pembeli akan menuntaskan pembayaran kepada TGL selaku penjual dalam dua tahap.
“Pada penyelesaian usulan akuisisi, pembeli akan membayar kepada penjual 102,5 juta dolar Singapura secara tunai,” tulis penjelasan Sinar Mas Land, dikutip Rabu (7/8/2024).
Sementara itu, sisanya atau 92,69 juta dolar Singapura akan dibayarkan BSDE secara tunai selambat-lambatnya 12 bulan setelah penyelesaian atau tanggal lain sesuai kesepakatan antara perseroan dengan TGL.
Melansir laporan keuangan BSDE per kuartal I/2024, emiten properti ini memiliki kas Rp9,7 triliun. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp10,76 triliun.
Sebagai informasi, TGL adalah perusahaan investasi properti di Singapura yang masih terafiliasi dengan keluarga Sinar Mas. Adapun SMDM merupakan emiten sektor properti yang tercatat di BEI sejak 12 Oktober 1995 dengan kapitalisasi Rp1,75 triliun.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.