Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerak Senyap Danantara di Pasar Modal, Topang IHSG hingga Suntik Emiten

Selain menyuntikkan modal kepada sejumlah emiten, Danantara sempat bertindak sebagai liquidity provider saat IHSG mengalami tekanan tajam hingga trading halt.
Managing Director Stakeholders Management Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rohan Hafas memberikan kata sambutan saat Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 di Jakarta, Senin (30/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Managing Director Stakeholders Management Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rohan Hafas memberikan kata sambutan saat Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 di Jakarta, Senin (30/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA  — Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia sempat bertindak sebagai liquidity provider saat IHSG mengalami tekanan tajam hingga trading halt, selain menyuntikkan modal kepada sejumlah emiten.

Hal itu diungkapkan Managing Directors Stakeholders Management Danantara Indonesia, Rohan Hafas, dalam acara Bisnis Indonesia Award (BIA) 2025 yang diselenggarakan di Hotel Westin, Jakarta, Senin (30/6/2025). 

“Danantara bahkan sempat masuk ke pasar modal saat bursa mengalami tekanan cukup dalam. Seperti kita tahu, likuiditas di bursa masih relatif dangkal, sehingga sangat mudah naik dan turun,” ujar Rohan.

Oleh karena itu, dia menyatakan bahwa Danatara turut mengambil peran stabilitas pasar modal Indonesia, yang dinilai sejalan dengan misi membuka lapangan kerja, dan mendorong inovasi.

Sebagaimana diketahui, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat memberhentikan sementara perdagangan atau trading halt IHSG setelah turun 5% pada 18 Maret 2025. Tak sampai sebulan, IHSG kembali anjlok hingga lebih dari 8% pada April kemarin.

Pada perdagangan awal pekan ini, IHSG ditutup menguat sebesar 0,44% menuju level 6.927,67. Harga tersebut mencerminkan kenaikan 0,30% dalam kurun sepekan terakhir, tetapi melemah 2,15% sejak awal tahun atau year to date (YtD).

Di sisi lain, Danantara juga bergerak cepat dengan menyuntik modal emiten di lantai BEI, mulai dari PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO).

Dalam catatan Bisnis.com, Presiden Prabowo Subianto sempat memberikan arahan terkait sektor yang akan disasar Danantara, di antaranya hilirisasi nikel, bauksit dan tembaga. Selain itu, ada pembangunan pusat data artificial intelligence (AI), kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, pertanian dan energi terbarukan.

“Ini lah sektor yang akan menentukan masa depan kita, kesejahteraan kita, dan kemandirian bangasa kita,” kata Prabowo saat meluncurkan Danantara pada 24 Februari 2025.

Danantara, Indonesia Investment Authority (INA) dan TPIA sebelumnnya telah menjalin kemitraan strategis dalam proyek pembangunan pabrik Chlor Alkali–Ethylene Dichloride (CA-EDC) dengan nilai total investasi proyek mencapai US$800 juta atau setara Rp13 triliun.

Nota kesepahaman (MoU) yang diteken 16 Juni 2025 itu menandai langkah awal Danantara dan INA sebagai calon investor strategis. Dalam proyek ini, nantinya investasi diarahkan untuk memperkuat kapasitas produksi bahan kimia dasar soda kostik dan ethylene dichloride (EDC), input utama sektor hilir pengolahan nikel, pemurnian alumina, serta industri air bersih.

Chief Investment Officer Danantara Pandu Sjahrir menyampaikan bahwa industrialisasi hilir merupakan kunci transformasi ekonomi Indonesia.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper