Bisnis.com, JAKARTA -- Bisnis iklan dan rumah sakit menyumbang pendapatan terbesar ke PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK). Kedua bisnis ini menyumbang hingga 72% pendapatan EMTK di paruh pertama 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, EMTK mencatatkan total pendapatan sebesar Rp5,34 triliun di semester I/2024. Pendapatan ini meningkat 24,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,29 triliun.
Pendapatan terbesar disumbang oleh jasa iklan sebesar Rp2,68 triliun, lalu disusul oleh pendapatan dari jasa kesehatan dan rumah sakit sebesar Rp1,16 triliun. Kedua pendapatan tersebut berkontribusi hingga 72% terhadap pendapatan EMTK di paruh pertama 2024.
Bisnis lain yang juga menyumbang pendapatan EMTK adalah jasa pergudangan, penunjang penerbangan, katering dan perbengkelan pesawat udara sebesar Rp505,4 miliar. Sebagaimana diketahui, EMTK telah resmi mengakuisisi PT Cardig Aero Services Tbk. (CASS) yang menjalankan bisnis jasa penunjang aviasi sejak 25 April 2024.
Lalu, sebesar Rp168,25 miliar didapatkan dari penjualan barang, kemudian sebesar Rp157,6 miliar dari jasa VSAT, perbaikan, perawatan, dan dukungan teknis, dan sisanya dari pendapatan lain-lain sebesar Rp661,1 miliar.
EMTK juga mencatatkan beban pokok pendapatan senilai Rp3,56 triliun, naik 20,13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,97 triliun.
Baca Juga
Alhasil, hal tersebut membuat laba kotor EMTK naik menjadi Rp1,77 triliun, tumbuh 33,67% dibandingkan semester I/2023 yang sebesar Rp1,32 triliun.
Laba bersih EMTK juga tercatat tumbuh menjadi Rp150,35 miliar di semester I/2024, dari rugi bersih sebesar Rp444 miliar di semester I/2023.
Adapun jumlah aset EMTK hingga 30 Juni 2024 adalah sebesar Rp44,5 triliun, naik dari akhir Desember 2023 sebesar Rp42,8 triliun.
Lalu total liabilitas naik menjadi Rp5,71 triliun di akhir semester I/2024, dari Rp4,5 triliun di akhir tahun 2023. Adapun total ekuitas EMTK naik menjadi Rp38,8 triliun di 30 Juni 2024, dari Rp38,3 triliun di 31 Desember 2023.
------------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.