Bisnis.com, JAKARTA — Perbankan investasi asal AS, JP Morgan, memutuskan untuk merevisi naik peringkat rekomendasi saham emiten media koleksi Anthoni Salim, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK).
Dalam riset yang dikutip Selasa (23/7/2024), JP Morgan merevisi naik peringkat saham EMTK dari sebelumnya netral menjadi overweight atau beli dengan target harga Rp540.
“Kami memiliki peringkat OW pada EMTK, salah satu grup konglomerat terbesar di Indonesia dengan fokus bisnis utama di bidang media, teknologi, layanan kesehatan, dan yang terakhir berekspansi ke perbankan dan layanan penerbangan,” tulis Tim J.P. Morgan.
J.P. Morgan memiliki tiga alasan utama memiliki pandangan positif untuk saham EMTK. Pertama, membaiknya prospek bisnis media melalui PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) sejalan dengan belanja konsumen yang lebih baik serta basis pertumbuhan rendah pada 2023.
Kedua, meningkatnya lanskap kompetisi bisnis internet melalui GRAB, BUKA, dan Vidio. Ketiga, neraca keuangan yang kuat dengan kas bersih US$500 juta sehingga membuka ruang untuk peluang merger dan akuisisi.
Emtek telah melakukan pembagian dividen untuk kinerja tahun buku 2023 pada Jumat (12/7/2024). Para pemegang saham EMTK yang berhak mendapatkan jatah total senilai Rp244,29 miliar atau Rp4 per lembar.
Baca Juga
Sosok konglomerat Anthoni Salim merupakan salah satu pemegang saham EMTK yang turut merasakan pembagian dividen Emtek pada 2024.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat Anthoni Salim masih memegang 5,51 miliar lembar atau 8,99% saham EMTK sampai dengan Selasa (9/7/2024). Alhasil, jatah dividen yang diperoleh ditaksir mencapai Rp22,04 miliar.
Emtek sejatinya mencatatkan penurunan kinerja pada 2023. Dalam laporan keuangannya, EMTK mencetak pendapatan senilai Rp9,24 triliun. Pendapatan ini turun 6,23% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp9,85 triliun.
EMTK membukukan rugi bersih sebesar Rp140,77 miliar pada 2023. Nilai tersebut berbanding terbalik dengan laba bersih sebesar Rp6,19 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya karena ada laba atas investasi Rp5 triliun.
Meski mencatatkan rugi bersih,EMTK masih memiliki saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp9,35 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.