Bisnis.com, JAKARTA — Emiten transportasi, PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) atau White Horse Group membeberkan strategi penambahan armada untuk mendongkrak kinerja perusahaan.
Direktur Finance & Accounting White Horse Group Edgar Surjadi mengatakan perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) di kisaran Rp60 miliar tahun ini untuk memborong armada kendaraan baru. Dari jumlah itu, capex yang sudah teralisasi sebesar Rp30 miliar atau setara 50% dari alokasi capex.
"Mayoritas penggunaannya untuk penambahan di lini usaha intercity shuttle terutama untuk penambahan armada mini van, sedangkan untuk jasa angkutan penumpang atau bus charter berupa penambahan armada medium bus," ujar Edgar kepada Bisnis, Jumat (2/8/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, jumlah unit kendaraan WEHA sepanjang semester I secara konsolidasi hampir mencapai 400 unit. Sementara itu rencana pada semester kedua perseroan berusaha memenuhi target capex, yang dananya akan menggunakan pembiayaan internal dan eksternal berupa pembiayaan dari bank.
Edgar juga membeberkan beberapa tantangan bisnis yang dihadapi oleh perseroan, di antaranya yakni kesulitan pembelian armada baru terutama mini van, disebabkan suplai di pasaran tidak tersedia.
"Perseroan memitigasi risiko ini dengan cara bekerja sama dengan diler-diler agar penyediaan armada dapat berjalan lancar," jelasnya.
Baca Juga
Menilik laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) WEHA meraup pendapatan sebesar Rp143,8 miliar atau naik 16,77% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode 6 bulan pertama 2023 sebesar Rp123,14 miliar.
Edgar mengatakan mengatakan ketiga lini usaha perseroan yaitu bus charter White Horse, intercity shuttle dan logistik DayTrans, serta open trip Explorer.ID membukukan pendapatan positif sepanjang semester I/2024.
Secara terperinci, pendapatan segmen bus charter naik 15% dari Rp50,4 miliar pada semester I/2023 menjadi Rp57,8 miliar pada semester I/2024. Selanjutnya, pendapatan segmen intercity shuttle naik 18% menjadi Rp80 miliar dibandingkan semester I/2023 Rp67,8 miliar.
Untuk segmen open trip, pendapatan di semester I/2024 juga meningkat sebesar 15% menjadi Rp5,4 Miliar dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp4,7 miliar.
Di lini usaha bus charter, perseroan berfokus kepada segmen antar-perusahaan (business-to-business/B2B) untuk kegiatan corporate shuttle dan outing, di segmen sekolah terutama untuk kegiatan field trip serta sektor perorangan (FIT).
Sementara itu, di lini usaha open trip peningkatan pendapatan disebabkan adanya kenaikan permintaan terutama saat adanya libur Lebaran serta liburan panjang.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok WEHA juga naik 24,65% YoY menjadi Rp90,82 miliar, dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp72,85 miliar.
Alhasil, laba bruto WEHA naik 5,35% menjadi Rp52,97 miliar periode Januari-Juni 2024, dari periode sama 2023 sebesar Rp50,28 miliar.
Setelah dikurangi beban dan biaya-biaya lainnya, WEHA mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,23 miliar atau naik 2,72% dibandingkan semester I/2023 sebesar Rp13,85 miliar.
-----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.