Bisnis.com, JAKARTA — Pertamina telah melakukan penyesuaian berkala untuk harga BBM non-subsidi pada Oktober 2024. Akankah emiten transportasi dan logistik seperti PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), PT Blue Bird Tbk. (BIRD) dan PT Weha Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) mendapatkan sentimen positif?
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan harga BBM memang menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kinerja bisnis emiten transportasi serta logistik. Namun, ia menilai pengaruh akan dirasakan tergantung seberapa besar penggunaan BBM non-subsidi itu oleh emiten ASSA hingga WEHA.
"Apabila ASSA dan lainnya memakai banyak BBM non-subsidi maka benefit dari penurunan harga akan dirasakan," ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (3/10/2024).
Namun, apabila penggunaan BBM terkonsentrasi di BBM bersubsidi, maka akan ada faktor lain yang menentukan arah gerak bisnis hingga saham emiten transportasi dan logistik.
"Sentimen yang memengaruhi misalnya mobilitas penggunaan barang dan jasa. Perekonomian daerah saat ini juga menunjukan geliat yang positif. Sektor transportasi juga penting menghubungkan antar wilayah secara berkesinambungan," ujar Nafan.
Selain itu, secara fundamental kinerja keuangan emiten transportasi dan logistik seperti ASSA, BIRD dan WEHA masih stabil. "Ekspektasinya, bisa improving ke depan," ujar Nafan.
Baca Juga
ASSA misalnya berhasil membukukan laba bersih Rp128 miliar pada semester I/2024, naik 84,6% secara tahunan (year on year/yoy).
Kemudian, BIRD mencatatkan laba bersih Rp263,01 miliar pada semester I/2024, naik 1,37% yoy. Lalu, WEHA mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,23 miliar pada semester I/2024, naik 2,72% yoy.
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan maintain buy untuk ASSA dengan target harga Rp840 per lembar. Sementara, BIRD direkomendasikan maintain buy dengan target harga Rp2.070. Lalu, WEHA direkomendasikan maintain buy dengan target harga Rp156 per lembar.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan pengumuman resmi Pertamina, Selasa (1/10/2024), harga Pertamax turun Rp850 per liter menjadi Rp12.100 per liter. Bulan sebelumnya harga bensin dengan nilai oktan 92 (RON 92) dipatok Rp12.950 per liter.
Penurunan harga tidak hanya dilakukan terhadap Pertamax, tetapi juga mencakup BBM nonsubsidi lainnya, seperti Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Harga Pertamax Turbo turun menjadi Rp13.250 per liter. BBM jenis bensin dengan nilai oktan 98 (RON 98) tersebut mengalami penurunan sebesar Rp1.220 per liter dibandingkan bulan sebelumnya yang dipatok Rp14.470 per liter.
Selanjutnya, harga BBM keluaran terbaru Pertamina, Pertamax Green 95, dipatok Rp12.700 per liter atau turun Rp950 dibandingkan September 2024 yang dipatok Rp13.650 per liter. Untuk BBM jenis diesel, harga Dexlite mengalami penurunan sebesar Rp1.350 menjadi Rp12.700 per liter, dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp14.050 per liter.
Kemudian, Pertamina Dex dipatok seharga Rp13.150 per liter atau turun Rp1.400 dibandingkan bulan lalu yang dibanderol seharga Rp14.550 per liter. Sementara itu, harga BBM jenis Pertalite (RON 90) dan Solar subsidi tidak mengalami perubahan. Adapun, harga tersebut berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.