Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelat merah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) merencanakan ekspansi pengembangan panas bumi WKP baru termasuk WKP Sorik Marapi.
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan dalam pengembangan WKP baru, PGEO mempertimbangkan potensi sumber daya panas bumi yang tersedia.
“Saat ini, PGEO masih mengkaji potensi panas bumi WKP Sorik Marapi yang sedang dikembangkan oleh KS Orka Renewables sebelum memutuskan aksi korporasi apa yang akan diambil,” jelas Julfi kepada Bisnis, Rabu (17/7/2024).
Julfi menjelaskan jika PGEO telah menyusun rencana ekspansi bisnis yang agresif untuk mengembangkan energi panas bumi, baik di dalam dan luar negeri. PGEO mengklaim selalu mencari peluang baru dalam ekspansi bisnis, termasuk peluang pengembangan WKP baru.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, PGEO masih menantikan kelanjutan negosiasi kemungkinan akuisisi aset itu dengan KS Orka. Hanya saja, kata Julfi, KS Orka masih ingin melanjutkan pengeboran pada unit panas bumi mereka di Sorik Marapi tersebut.
Julfi mengatakan, pihaknya masih berminat untuk mengakuisisi aset panas bumi milik PT Sorik Marapi Geothermal Power. Sejumlah negosiasi ihwal kemungkinan akuisisi itu masih tetap berlanjut sejak pertama kali informasi itu bocor ke publik pertengahan tahun lalu.
Baca Juga
Selain itu, PGEO juga aktif berekspansi di luar negeri di panas bumi Kenya dan Turki. Untuk pengembangan panas bumi di Kenya, Julfi menjelaskan akan menggunakan dana dari fasilitas pendanaan dari lembaga keuangan.
"Ekspansi ke Kenya akan dibiayai melalui fasilitas ini, namun detailnya belum dapat kami sampaikan untuk saat ini," jelasnya.
Di sisi lain, PGEO masih memiliki dana segar IPO sebesar Rp5,15 triliun yang akan digunakan untuk pengembangan kapasitas terpasang.
Dana tersebut akan digunakan sebagai capex atau belanja modal pengembangan kapasitas tambahan WKP operasional PGEO melalui co-generation maupun pengembangan konvensional, baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan existing maupun pasar baru.