Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Nilai Tukar Rupiah Terjegal Posisi ke Rp16.199 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah dibuka turun ke posisi Rp16.199 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Selasa (16/7/2024).
Ilustrasi foto karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Selasa (16/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi foto karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Selasa (16/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka turun ke posisi Rp16.199 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Selasa (16/7/2024). 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah membuka perdagangan dengan turun 0,18% atau 29 poin ke posisi Rp16.199 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar terpantau naik 0,13% ke level 104,019. 

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,30%, dolar Singapura melemah 0,01%, won Korea turun 0,18%, rupee India melemah 0,08%, yuan China turun 0,10%, ringgit Malaysia melemah 0,12%, baht Thailand turun 0,11%. 

Sementara mata uang uang naik pagi ini terhadap dolar AS adalah peso Filipina dan dolar Hong Kong masing-masing sebesar 0,01%. 

Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan mata uang rupiah ditutup menguat pada rentang Rp16.130-Rp16.210 per dolar AS pada perdagangan hari ini. 

Ibrahim menjelaskan greenback mendapat beberapa tawaran beli setelah terjadi penembakan Donald Trump saat berkampanye di Pennsylvania.  

Para analis mengatakan penembakan tersebut meningkatkan peluang Trump untuk menang atas Joe Biden, sebuah skenario yang pada akhirnya dapat menguntungkan dolar. Hal tersebut mengingat Trump telah mengisyaratkan niatnya untuk memberlakukan kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis. 

Mata uang dolar juga akan mengambil lebih banyak isyarat dari pidato Ketua Fed Jerome Powell akhir pekan ini. Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia surplus pada Juni 2024. Surplus neraca perdagangan barang pada Juni 2024 mencapai US$2,39 miliar, atau turun US$0,54 miliar bila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$2,92 miliar.  

“Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Ibrahim dalam riset harian, dikutip Selasa (16/7/2024). 

Adapun, surplus neraca perdagangan Juni 2024 ditopang oleh komoditas non minyak dan gas (migas) yakni sebesar US$4,43 miliar. Komoditas yang memberikan sumbangan surplus adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, besi dan baja, dan beberapa komoditas lainnya. 

Sementara itu, surplus neraca perdagangan non migas Juni 2024 sebesar US$4,43 miliar lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$4,25 miliar, maupun bulan yang sama tahun lalu yang sebesar US$4,41 miliar. Pada saat yang sama, neraca perdagangan dari komoditas migas tercatat defisit US$2,04 miliar. Komoditas penyumbang defisit berasal dari hasil minyak dan minyak mentah. 

Defisit neraca perdagangan migas bulan Juni 2024 lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni sebesar US$1,33 miliar, maupun dibandingkan dengan bulan sama tahun lalu sebesar US$0,96 miliar. 

Lebih lanjut, neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2024 masih surplus karena nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$20,84 miliar, atau turun 6,65% secara bulanan. Adapun nilai impor Indonesia tercatat sebesar US$18,45 miliar, atau turun 4,89% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper