Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup perkasa di hadapan dolar AS hari ini, Senin (15/7/2024), pascainsiden penembakan Donald Trump saat kampanye di AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan penembakan terhadap Donald Trump mengindikasikan perpolitikan di AS semakin memanas dan akan menguatkan dolar yang tadinya melemah.
"Ini akan berdampak ke safe haven, di mana fund-fund besar dan investor akan kembali melakukan pembelian secara long term terhadap emas," ujarnya, Minggu (14/7/2024).
Dia melanjutkan The Fed dalam pertemuan pekan lalu tetap akan menurunkan suku bunga dua kali setelah melihat data inflasi inti yang terus mengalami penurunan. Menurut Ibrahim, apabila kondisi ekonomi AS terus membaik, terdapat kemungkinan The Fed untuk menurunkan suku bunga tidak hanya dua kali, tetapi bisa saja hingga tiga kali.
Target penurunan suku bunga sebesar 75% bisa saja terjadi di tahun ini menurut Ibrahim.
"Untuk perdagangan Senin pekan depan, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.080 hingga Rp16.150," jelasnya.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang rupiah ditutup menguat 0,36% atau 58 poin ke level Rp16.136 per dolar AS. Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau melemah tipis 0,02% di posisi 104,42.
Adapun, mayoritas mata uang Asia terpantau melemah di hadapan dolar AS. Misalnya, yen Jepang turun 0,20%, dolar Singapura turun 0,04%, dolar Taiwan melemah 0,10%, won Korea ambles 0,28%, peso Filipina melemah 0,15%.
--------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.