Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Menguat, Saham BMRI, TLKM, dan AMMN Naik ke Zona Hijau

IHSG ditutup pada zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (11/7/2024). Saham BMRI, TLKM, hingga AMMN naik ke zona hijau sore ini.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (11/7/2024). Saham BMRI, TLKM, hingga AMMN naik ke zona hijau sore ini.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 WIB, IHSG ditutup menguat pada posisi 7.300,40. IHSG sempat bergerak di rentang 7.274,06-7.328,26 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 277 saham menguat, 271 saham melemah, dan 248 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.483 triliun.

Saham emiten BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ditutup naik 0,39% hari ini ke level Rp6.400. Begitu pula dengan saham BUMN lainnya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 0,63% ke level Rp3.180. 

Selain dua saham BUMN tersebut, saham AMMN juga meningkat 2,64% ke level Rp11.650 per saham hari ini. Saham-saham lain yang juga menguat adalah BBNI yang naik 1,04%, PGEO menguat 1,98%, PGAS naik 2,63%, dan ISAT yang naik 4,55%.

Sementara itu, beberapa saham berkapitalisasi pasar besar ditutup melemah sore ini. Saham-saham tersebut seperti BBRI yang turun 0,21%, BBCA melemah 0,25%, hingga ASII turun 0,66%. 

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan pasar mencermati pidato petinggi The Fed Jerome Powell pada hari ke dua di hadapan DPR Amerika Serikat (AS). Dalam pidatonya, Powell mengungkapkan belum bisa menyimpulkan inflasi bergerak turun berkelanjutan menuju target 2%, meski ada sedikit keyakinan akan hal itu.  

Namun, pasar memiliki argument terkait dengan pidato tersebut. Pernyataan tersebut memberikan ruang untuk memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September mendatang. 

Artinya, The Fed tidak akan menunggu inflasi 2% untuk memangkas suku bunga acuannya sehingga asumsi ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga. Sementara itu, dalam survei Bloomberg angka inflasi AS akan mendukung The Fed menurunkan suku bunga pada September. 

Para ekonom juga memperkirakan laporan bulanan harga konsumen AS akan menunjukkan kenaikan inflasi terkecil sejak musim panas lalu, menambah kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada bulan September tahun ini.

-------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper