Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Naik, Saham AMMN, BYAN & BBNI Tancap Gas

Saham AMMN, BYAN & BBNI tancap gas saat IHSG sesi I menguat Kamis (11/7).
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir menguat di zona hijau pada sesi I perdagangan hari ini, Kamis (11/7/2024). Penguatan indeks komposit ditopang oleh saham AMMN, BYAN dan BBNI yang tancap gas ke zona hijau.  

Mengacu data RTI Business, IHSG sesi I hari ini menguat 0,40% atau 28,97 poin ke level 7.316,02. Adapun, IHSG bergerak di rentang 7.274 hingga 7.328 sepanjang sesi. 

Tercatat ada sebanyak 258 saham menguat, 244 saham melemah, dan 278 saham bergerak di tempat pada akhir perdagangan hari ini. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp12.514 triliun.

Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo (big cap) saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) milik Grup Panigoro-Salim menguat 2,86% atau 325 poin ke level Rp11.675 per saham. Disusul PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) milik taipan Low Tuck Kwong yang naik 1,76% ke posisi Rp18.775 per saham.

Selanjutnya, saham Bank BUMN, BBNI menguat 0,83% ke posisi Rp4.860 per saham. Diikuti Bank Mandiri (BMRI) yang naik 0,78% ke Rp6.425 per saham.

Sementara itu, saham Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turun 2,54% ke Rp9.575 per saham. Diikuti saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang stagnan  di posisi Rp9.500 per saham.

Dari jajaran saham top gainers dipimpin oleh PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) yang naik 34,85% ke level Rp89 per saham. Sementara itu, saham PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk. (ATLA) melemah 10,71% ke posisi Rp75 per saham.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan IHSG hari ini Kamis (11/7/2024) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.250-7.350.

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG menghijau seiring dengan pernyataan dovish The Fed pekan ini. Pernyataan tersebut juga membawa nilai tukar rupiah terapresiasi 1,24%  ke level Rp16.256 dari posisi terendahnya pada Juni 2024.

Dari mancanegara, Wall Street menguat signifikan menjelang rilis data inflasi AS periode Juni 2024. Pelaku pasar merespon positif pidato Ketua The Fed, Jerome Powell di hadapan kongres pekan ini. 

"Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak perlu menunggu inflasi turun ke level targetnya untuk memulai memotong suku bunga. Pelaku pasar memproyeksikan pemangkasan suku bunga akan berlangsung pada September 2024 mendatang," ujar Ratih dalam riset.

Dari Asia, tingkat inflasi tahunan China turun ke level 0,2% year-on-year (yoy) pada Juni 2024, setelah pada bulan sebelumnya tercatat tumbuh 0,3% yoy, sekaligus di bawah ekspektasi pelaku pasar sebesar 0,4%. Inflasi yang lebih rendah mencerminkan  ekonomi China yang belum pulih.

---

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper